Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Selebrasi Pique yang Emosional dan Menghitung Optimisme Barca Tanpa Messi

16 Agustus 2021   21:56 Diperbarui: 17 Agustus 2021   13:51 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lionel Messi & Gerard Pique Gambar: FC Barcelona / Quality Sport Images/Getty Images 

"Memang betul dengan Leo tidak berada di sini berarti kami mungkin tidak akan memiliki kemampuan seperti yang kami punya sebelumnya. Tapi tim sudah menunjukkan bahwa kami semua bersatu..... Kupikir kami akan bersenang-senang di musim ini,"- Kapten Barcelona, Gerard Pique.

Kalimat diatas diucapkan Pique setelah Barcelona mampu mengalahkan Real Sociedad 4-2 dalam laga perdana mereka pada La Liga musim 2021/22. Pique nampak bahagia, dan Barcelona berhasil meraih tiga poin, namun semua tahu bahwa laga itu tentu tidak berjalan mudah bagi Pique cs, sebelum dan selama pertandingan.

Sebelum laga, banyak tanya terpampang, dan yang paling utama adalah mampukah Barcelona akan tampil gemilang sepeninggal Lionel Messi? Banyak pihak yang meragukan bahwa Barcelona akan sekuat saat Messi berada, termasuk mungkin juga oleh para pemain Barcelona sendiri.

Sepeninggal Messi, Barcelona dapat dikatakan sekarat. Tak ada pilihan lain bagi para pemain Barcelona selain berpikir untuk menyelamatkan Barcelona atau membiarkan biduk karam dengan sendirinya karena kondisi finansial yang dialami klub.

Utang Barcelona tak main-main, besar sekali. Dalam dalam jumpa pers di Camp Nou, Senin (16/8/2021) Presiden Barceona, Joan Laporta menyebut bahwa utang klub sudah mencapai lebih dari 1 miliar euro atau sekitar Rp 22,8 T!

Hal itulah yang membuat pihak klub tak berani memperpanjang kontrak Messi, bahkan untuk melakukan seremoni kepergian sang mega bintang tersebut, Barcelona juga tak mampu. Setelah itu bahkan terkuak fakta lain yang lebih menyedihkan yakni para pemain bintang Barca harus rela dipotong gaji untuk registrasi para pemain baru seperti Eric Garcia, Sergio Aguero dan Memphis Depay.

Melihat itu, Gerard Pique, kapten sekaligus pemain yang terbilang senior rela berkorban, demi klub. Pique rela untuk gajinya dipotong agar klub dapat menggunakan uang itu untuk memastikan bahwa Garcia, Aguero dan Depay dapat bermain.

"Barcelona telah mendaftarkan Memphis, Eric Garcia, dan Rey Manaj untuk bermain di Spanish Liga de Futbol Profesional. Hal ini dimungkinkan berkat persetujuan dengan Gerard Pique, yang membuat gaji kapten kedua Barca itu dipotong secara substansial," ujar perwakilan klub asal Catalunya itu.

Kabar yang beredar setelahnya adalah bukan hanya Pique, dua pemain senior lain, Sergio Busquets dan Jordi Alba disebutkan juga akan didorong untuk melakukan tindakan serupa untuk memastikan hal teknis lain dapat berjalan baik.

Nampak aneh bagi klub sebesar Barcelona, tetapi begitulah keadaannya. Jika itu tidak dilakukan, maka laga Barcelona kemarin, mungkin tidak dapat memainkan Eric Garcia dan Memphis Depay, tetapi pemotongan gaji tersebut memastikan bahwa para pemain itu dapat bermain di lapangan hijau dengan tenang.

Itulah yang membuat Gerard Pique nampak emosional sekali setelah mampu membuka keunggulan Barcelona atas Sociedad melalui sundulannya. Sambil berlari menuju ke tribun penonton, Pique lantas memegang logo Barcelona di jersey, dan menciumnya.

Mungkin di dalam hatinya, Pique ingin berteriak dengan berkata, "Ini saya, pemain yang rela dipotong gajinya untuk Barcelona. Semua saya lakukan untuk klub ini".

Saya perhatikan, bukan hanya Pique. Gestur serupa juga dilakukan oleh pemain senior lain, Sergi Roberto seusai mencetak gol keempat Barcelona. Sergi juga mencium logo Barcelona. Hanya striker Martin Braithwaite saja yang nampak biasa saja---mungkin masih belum percaya bisa menyumbang dua gol dalam laga tersebut.

Seusai laga, Pique menjelaskan bahwa Barcelona akan bersenang-senang tanpa Messi. Maksud Pique jelas, bahwa menurutnya tanpa Messi, Barca masih mampu mencapai tahap akhir dalam semua kompetisi.

Apakah optimisme Pique ini akan menjadi kenyataan? Saya bahkan akan lebih personal, dengan bertanya demikian; sampai kapan emosional para pemain senior bisa bertahan dan membawa Barca tampil hebat minimal di La Liga?

Saya kira tak akan mudah. Saya bahkan akan menyebut bahwa Barca dapat terseok-seok musim ini. Kemenangan 4-2 nampak meyakinkan atas Sociedad, tetapi siapa yang menyaksikan laga itu juga akan tahu bahwa Barca memang menguasai bola, tetapi gol yang tercipta tidak semudah jika masih memiliki Messi di depan.

Kepergian pemain yang mampu mencetak 672 gol plus 305 assist dalam 778 pertandingan tentu adalah kehilangan besar bagi Barca. Bersama Messi, Barca bertambah percaya diri bahwa lini depan mereka pasti akan mampu merepotkan lini belakang lawan karena seorang Messi yang memliki kreatifitas dan juga ketajaman.

Di laga melawan Sociedad, Depay mungkin masih bisa sedikit mengisi kreatifitas yang dihadirkan Messi, tetapi soal ketajaman saya kira Barca akan berat bergumul dna mesti banyak berharap agar pemain seperti Antoine Griezmaan dan Braithwhite tidak tampil angina-anginan seperti musim-musim sebelumnya.

Sebenarnya masih ada Sergio Kun Aguero, namun harus diakui bahwa Aguero tidak bisa diharapkan menjadi pahlawan seperti Messi yang mampu melakukannya seorang diri, apalagi Aguero semakin sering cedera, dan katanya sedang tak enak hati ditinggal Messi.

Saya malah berpikir, jika harus menaruh asa pada tempatnya maka sang pelatih, Ronald Koeman akan memegang peranan. Koeman perlu membuktikan bahwa setelah terkabulnya keinginannya untuk Barca tanpa Messi dan Suarez, dia mampu membuat Barca tampil hebat.

Di luar masalah finansial yang menjerat, Koeman memang pada awal kepelatihannya berharap agar dia dapat membangun Barca yang lebih kolektif tanpa ketergantungan berlebihan pada pemain bintang seperti Luis Suarez dan Lionel Messi.

Luis Suarez pada akhirnya tertendang keluar lebih dahulu, dan diikuti Lionel Messi karena gawatnya keadaan keuangan Barca. Inilah kesempatan Koeman, untuk membuktikan bahwa ramuannya terbukti manjur bagi Barca meski tanpa Messi.

Koeman perlu bergerak cepat agar mimpi Barca yang kolektif itu dapat tergambar dengan baik di lapangan. Dalam laga melawan Sociedad, saya kira hal itu sudah mulai sedikit terlihat. Frankie De Jong sudah tampil lepas, dan tampil dengan baik sekali.

Martin Braithwaite yang sempat tenggelam saat masih ada Suarez dan Messi juga tampil sangat baik. Braithwaite mampu bergerak dengan bola dan tanpa bola dengan sangat baik. Karena itu tak heran striker asal Denmark tersebut mendapat rating 9,5 untuk laga tersebut.

Koeman hanya perlu mendorong agar Griezmann juga dapat tampil tajam di depan untuk menjaga agar lini depan Barca tetap terlihat membahayakan bagi lawan tanpa kehadiran seorang Messi sembari membuat lini belakang juga semakin kokoh setelah kedatangan Eric Garcia.

Ini masih laga perdana, masih jauh perjalanan karena masih ada 37 laga lain yang mesti dilakoni Barcelona. Perjalanan tanpa Messi dipastikan tak akan mudah, dan mungkin saja lawan akan memandang remeh Barca musim ini.

Di situlah kesempatan bagi Barca untuk membuktikan bahwa mereka mampu tampil sehebat dengan Messi, yang menurut bahasa Pique, mereka dapat bersenang-senang. Kita tunggu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun