Mengharapkan Ginting di Olimpiade Paris 2024
Saya kira pencapaian perunggu bisa dikatakan maksimal bagi tunggal putra kita. Sebelum pergelaran olimpiade ini, saya kira kita tidak terlalu mengharapkan bahwa emas akan hadir dari sektor ini. Bukan saja karena penampilan tunggal kita yang memang sering angin-anginan, tetapi karena persaingan yang rapat atau ketat di sektor ini.
Nama-nama seperti Kento Momota, Victor Axelsen, Anders Antonsen, Chen Long atau Shi Yuqi lebih diunggulkan dari Ginting apalagi Jonathan Christie, ini berarti raihan perunggu sebagai peringkat tiga olimpiade perlu sangat disyukuri.
Medali perunggu yang diraih Ginting juga diharapkan dapat menjadi cambuk bagi Ginting untuk dapat tampil lebih hebat di olimpiade berikut yang rencananya akan berlangsung di Paris 2024 nanti.
Motivasi seperti yang ada di Chen Long yang terdorong untuk tampil hebat sama seperti Rio 2016 atau keinginan Victor Axelsen untuk dapat meraih lebih baik dari medali perunggu 2016 bisa diikuti Ginting nantinya.
Jalan kesana tentu tidak mudah, terjal dan berbatu. Akan tetapi itu bukan berarti tidak mungkin. Di usia yang masih 24 tahun, kita berharap di Paris 2024 nanti Ginting sudah semakin matang.
Kematangan disini bisa dalam dua hal, teknis dan mental. Secara teknis, Ginting dapat tampil baik dengan gaya permainannya yagn agresif, Ginting akan cepat dalam menyerang dengan stamina yang mendukung.
Secara mental, Ginting dapat mengontrol emosi diri, memiliki kesabaran dan keyakinan untuk dapat melewati momen-momen sulit di ajang-ajang besar dan seprestisius olimpiade. Jika hal itu terjadi, sangatlah pantas, kita berharap Ginting akan meraih hasil lebih baik dari di Tokyo 2020.
Akhirnya, selamat Anthony Ginting. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H