Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Merangkul Anthony Ginting, Raihan Medali Perunggu dalam Sepi

2 Agustus 2021   19:14 Diperbarui: 2 Agustus 2021   19:18 5374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting Meraih Medali Perunggu I Gambar : ANTARA

Tak perlu berteriak histeris atau menangis, Anthony Sinisuka Ginting tersenyum, dia nampak amat bahagia. Dia berhasil mengulangi salah satu pencapaian 17 tahun lalu di Athena 2004, dengan meraih medali perunggu.  Luar biasa Ginting.

Saya kira ketika Anthony Ginting bertanding melawan Kevin Cordon di perebutan medali perunggu tunggal  putra cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, banyak yang masih tenggelam atas euforia medali emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Karena itu Ginting mungkin dilupakan, apa perunggu dibanding emas.

Saya tidak maau itu terjadi, saya ingin terus berada bersama Ginting mendukungnya hingga dapat meraih medali, mau perunggu atau apapun apa yang dilakukan Ginting saya kira perlu mendapat apresiasi yang tinggi. Jika dapat saya ingin merangkul Ginting.

Di partai melawan Kevin Codon, pembuat kejutan atas Guatemala itu, Ginting tampil hebat. 

Tidak seperti saat melawan Chen Long, dimana Ginting nampak terbeban mental, kali ini Ginting tampil lepas. Kevin Cordon yang sering membuat pukulan tricky yang menipu lawannya, kali ini dibuat kewalahan karena berhadapan dengan master dari pukulan tipuan.

Di sebuah kesempatan bahkan Ginting hampir terjungkal dan melepas raket ketika bingung membaca arah tipu bola dari Ginting. 

Jika anda penikmat sepakbola, kejadian ini mirip sekali ketika Lionel Messi menggocek Jerome Boateng hingga terjatuh, saat Barcelona menghadapi Bayern di Liga Champions beberapa tahun lali.

Ginting amat menikmati laga tersebut, dan ketika Ginting berhasil menikmati laganya, bisa dikatakan Kevin Cordon kembali menjadi pemain medioker, pembuat kejutan yang akhirnya antiklimaks dan mendapati bahwa levelnya berada di bawah Ginting.

Di set kedua, keunggulan Ginting bahkan mencapai 10 poin, meninggalkan Kevin Cordon yang tinggal bersisakan semangat. Akhirnya, Ginting menutup laga dengan straight set 21-11, 21-13.

Ginting nampak tersenyum, tak berteriak histeris, tetapi dia nampak sangat bahagia.

Mengharapkan Ginting di Olimpiade Paris 2024

Saya kira pencapaian perunggu bisa dikatakan maksimal bagi tunggal putra kita. Sebelum pergelaran olimpiade ini, saya kira kita tidak terlalu mengharapkan bahwa emas akan hadir dari sektor ini. Bukan saja karena penampilan tunggal kita yang memang sering angin-anginan, tetapi karena persaingan yang rapat atau ketat di sektor ini.

Nama-nama seperti Kento Momota, Victor Axelsen, Anders Antonsen, Chen Long atau Shi Yuqi lebih diunggulkan dari Ginting apalagi Jonathan Christie, ini berarti raihan perunggu sebagai peringkat tiga olimpiade perlu sangat disyukuri.

Medali perunggu yang diraih Ginting juga diharapkan dapat menjadi cambuk bagi Ginting untuk dapat tampil lebih hebat di olimpiade berikut yang rencananya akan berlangsung di Paris 2024 nanti.

Motivasi seperti yang ada di Chen Long yang terdorong untuk tampil hebat sama seperti Rio 2016 atau keinginan Victor Axelsen untuk dapat meraih lebih baik dari medali perunggu 2016 bisa diikuti Ginting nantinya.

Jalan kesana tentu tidak mudah, terjal dan berbatu. Akan tetapi itu bukan berarti tidak mungkin. Di usia yang masih 24 tahun, kita berharap di Paris 2024 nanti Ginting sudah semakin matang.

Kematangan disini bisa dalam dua hal, teknis dan mental. Secara teknis, Ginting dapat tampil baik dengan gaya permainannya yagn agresif, Ginting akan cepat dalam menyerang dengan stamina yang mendukung.

Secara mental, Ginting dapat mengontrol emosi diri, memiliki kesabaran dan keyakinan untuk dapat melewati momen-momen sulit di ajang-ajang besar dan seprestisius olimpiade. Jika hal itu terjadi, sangatlah pantas, kita berharap Ginting akan meraih hasil lebih baik dari di Tokyo 2020.

Akhirnya, selamat Anthony Ginting.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun