Adalah pelatih klub basket lokal, Spiros Velliniatis yang pada 2007 melihat bakat Giannis saat berumur 13 tahun, yang ditopang dengan tubuh yang lebih besar ketimbang teman-teman sebayanya.
Tampil baik di klub lokal, Giannis lalu dilirik dan direkrut klub pro Yunani, Â Filathlitikos pada musim 2011 hingga 2013. Penampilan Giannis yang mempesona di Eropa lalu membuat Bucks tak ragu untuk merekrutnya sebagai NBA Draft pada awal musim 2013.
Kobe Bryant yang  Terus Mendorong GiannisÂ
Setelahnya mantan pedagang asongan itu mulai membuat dunia basket kagum padanya. Giannis bukan saja menjadi pemain asal Yunani pertama yang terpilih sebagai pemain All-Star NBA pada 2017 , tetapi menjadi pemain termuda sepanjang sejarah NBA yang terpilih sebagai pemain mula di ajang All-Stars.
Legenda NBA yang telah tiada, Kobe Bryant memberikan perhatian khusus pada Giannis. Bagi Kobe, Giannis akan bisa menjadi hebat di NBA.Â
Kobe pada 2017 bahkan menantang Giannis untuk menjadi MVP di NBA, Â Giannis tertantang mesti butuh dua tahun untuk menjadi MVP regular di NBA musim 2019.
Setelah meraih gelar MVP, Kobe juga menantang Giannis untuk meraih cincin NBA bagi Bucks, dan Giannis hari ini meraihnya. Sayang Kobe tak bisa melihatnya langsung. Akan tetapi, dari twitnya, Giannis mengatakan bahwa harapan Kobe menjadi salah satu pendorong terbesarnya.
"Kobe Bryant berpikir saya bisa melakukannya ... Saya harus melakukannya!" kata Giannis dikutip dari twitter NBA (@NBA), Rabu (21/7/2021).
Giannis tampil beringas, dia bukan saja mencetak poin, melakukan rebound tetapi juga melakukan blok yang vital bagi Bucks. Duo Suns, Chris Paul dan Devin Booker yang cemerlang di musim ini juga harus mengakui bahwa anak imigran Nigeria itu tampil jauh lebih hebat.
Itulah misteri kehidupan. Siapa yang pernah tahu, anak imigran miskin Nigeria yang pernah menjadi pedagang asongan di jalanan kecil Athena di Yunani sana, dielu-elukan ribuan fans Milwaukee Bucks di dalam dan diluar Fiserv Forum yang megah di Amerika Serikat. Namanya Giannis Antetokounmpo.