Kapten kedua Denmark, Kasper Scheimechel juga berujar serupa. "Para pemain benar sudahmendapatkan banyak pujian tetapi ada satu orang yang tidak boleh kita lupakan dan itu adalah Kasper Hjulmand." kata Scheimechel.
Setelah Denmark terus melaju, pujian sinambung diberikan Kjaer untuk Hjulmand.
"Pada saat yang sama dia harus berurusan dengan dirinya sendiri [dan perasaannya]. Dia telah menjadi pelatih dan pemimpin yang fantastis untuk tim. Saya sangat bersyukur memiliki dia sebagai pelatih saya." ujar Kjaer.
Pengganti Thomas Tuchel di Klub Bundesliga, FSV Mainz 05Â
Menjejak semifinal Euro 2020 dan akan berhadapan dengan Inggris sudahlah sesuatu yang hebat bagi seorang Kasper Hjulmand, pelatih yang nampaknya paling tidak diperhitungkan dari antara 3 pelatih tim di semifinal.
Hjulmand bukanlah Gareth Southgate, Roberto Mancini dan Luis Enrique, para pelatih yang terbilang memiliki karir cemerlang semasa menjadi pemain.
Dia hanyalah seseorang yang terpaksa menjadi pelatih karena karir sepakbolanya tamat lebih dini di usia 26 tahun akibat cedera lutut berkepanjangan.
Karir kepelatihannya mayoritas juga dihabiskan tidak jauh dari dalam negeri, tim yang pernah dilatihnya juga tak banyak yakni FC Lyngby (006-2008) dan FC Nordsjaelland (2011-20014, 2016-2019), nama yang asing di telinga.
Satu-satunya klub yang dilatihnya yang dapat dibanggakan mungkin hanyalah klub Bundesliga Jerman, FSV Mainz 05.
Meskipun hanya kurang setahun membesut Mainz (2014-2015)---setahun setelah membawa Nordsjaelland juara di Denmark, di Mainz tak banyak yang tahu bahwa Hjolmand didaulat klub untuk mengganti salah satu pelatih paling hebat sekarang, Thomas Tuchel.
Seperti yang diketahui, dalam dua tahun terakhir, Tuchel mampu membuat Eropa kagum padanya. Di kompetisi paling elit bagi klub Eropa, Liga Champions, Tuchel berhasil membawa Chelsea juara dan setahun sebelumnya membawa PSG sebagai runner-up.