Saling bantah, saling utak atik cerita masa lalu ini sepertinya tidak diprediksi sebelumnya oleh para politisi, ketika framing yang ingin dibentuk saat ini adalah menempatkan Demokrat pada posisi kuat sebagai partai yang menatap masa depan dengan berani melawan upaya kudeta.
Akan tetapi, keinginan itu harus tertahan, karena Demokrat nampaknya terpkasa harus membereskan cerita-cerita masa lalu yang terkuak kembal oleh internalnya sendiri.
Karena itu, mau tidak mau, daripada maju mundur, maka Demokrat sebaiknya mengontrol dan menahan laju bagaimana guliran cerita-cerita ini. Demokrat harus segera menyelesaikan persoalan internal terutama menjalin rekonsiliasi dengan senior seperti Marzuki Alie yang mengaku hingga hari ini masih menjadi anggota partai.
Membiarkan Andi Arief membantah Marzuki maka seperti membiarkan cerita ini semakin menarik untuk disimak, karena bantahan agresif seperti itu sering mengundang respon yang tak kalah keras.
Artinya, Demokrat mesti sibuk membereskan cerita masa lalu sembari menyelesaikan masalah internal. Sesudah itu dulu, baru dapat bicara soal masa depan, seperti yang diinginkan oleh teman saya tadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H