Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antiklimaks Demokrat yang Malah Sibuk dengan Cerita Masa Lalu

18 Februari 2021   23:55 Diperbarui: 19 Februari 2021   00:23 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Saling bantah, saling utak atik cerita masa lalu ini sepertinya tidak diprediksi sebelumnya oleh para politisi, ketika framing yang ingin dibentuk saat ini adalah menempatkan Demokrat pada posisi kuat sebagai partai yang menatap masa depan dengan berani melawan upaya kudeta.

Akan tetapi, keinginan itu harus tertahan, karena Demokrat nampaknya terpkasa harus membereskan cerita-cerita masa lalu yang terkuak kembal oleh internalnya sendiri.

Karena itu, mau tidak mau, daripada maju mundur, maka Demokrat sebaiknya mengontrol dan menahan laju bagaimana guliran cerita-cerita ini. Demokrat harus segera menyelesaikan persoalan internal terutama menjalin rekonsiliasi dengan senior seperti Marzuki Alie yang mengaku hingga hari ini masih menjadi anggota partai.

Membiarkan Andi Arief membantah Marzuki maka seperti membiarkan cerita ini semakin menarik untuk disimak, karena bantahan agresif seperti itu sering mengundang respon yang tak kalah keras.

Artinya, Demokrat mesti sibuk membereskan cerita masa lalu sembari menyelesaikan masalah internal. Sesudah itu dulu, baru dapat bicara soal masa depan, seperti yang diinginkan oleh teman saya tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun