Sebelumnya, Demokrat belum terlihat "agresif" seperti ini. Transisi dari isu upaya kudeta ke isu bahwa ada udang dibalik batu di belakang pembatalan revisi UU Pemilu juga nampak terdengar sangat keras.
Ada apa disini? Sebenarnya jika ditilik, maka ada perbedaan bagaimana Demokrat memainkan kedua isu ini. Untuk isu upaya kudeta, Demokrat nampak tidak mau "menyentuh" Jokowi, dan berusaha sibuk dengan Moeldoko, hanya memang nampak kecewa ketika surat tidak dibalas oleh Istana.
Hanya di isu revisi UU Pemilu, Demokrat dengan begitu terang-terangan mengatakan bahwa ada rencana Jokowi untuk Gibran di 2024 nanti.
Melihat alurnya, maka dapat diduga bahwa ini plan B demokrat. Ada asumsi bahwa isu upaya kudeta berkaitan dengan negosiasi UU pemilu, bisa menjadi sebuah cocoklogi disini.
Di plan B ini, sepertinya Demokrat tetap menempatkan diri sebagai oposisi yang tersudutkan secara politik, namun kali ini mulai berani menyentuh ruang gerak Jokowi.
Apakah ini dapat efektif? Nampaknya, belum bisa dikatakan berhasil saat ini. Jika dibandingkan dengan gerak sebelumnya, Demokrat akan terus berada di tauran opini saja. Belum bisa bergerak kemana-mana soal elektabilitas, tapi soal kepopuleran, Demokrat memang sudah selangkah lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H