Belanda masih jauh, begitu kira-kira jawaban beberapa politisi jika diajak bicara tentang pilpres 2024. Akan tetapi, sebenarnya ini hanyalah pengalihan isu semata, karena di belakang panggung, ancang-ancang untuk itu sudah berjalan.
Tanda bahwa ancang-ancang itu sudah ada ada, tersua melalui dua faktor yakni lembaga survei yang sudah mulai giat mengadakan survei elektabilitas, lalu di belakang layar, pertemuan-pertemuan kecil para tokoh politik sudah mulai dilakukan.
Keduanya memiliki satu tujuan agar partai politik dan politisi sudah dapat membaca, menjajaki, dan mempersiapkan langkah politik menuju perhelatan pilpres 2024 nanti.
Baru-baru ini, kedua hal ini terjadi hampir berbarengan.
Baca Juga : Jurus Sakti Jokowi, Kabinet Solid, Demokrat Takluk
Pertama, tentang survei elektabilitas capres.
Pada 18-28 Januari 2021 lalu, Lembaga survei IndexPolitica mengadakan survei, tentang persepsi publik terkait sejumlah isu dan salah satunya mengenai elektabilitas calon presiden (capres).
Hasil survei itu sudah diliris, dan menempatkan nama Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di peringkat paling atas.
Dalam survei ini, salah satu pertanyaan yang diberikan adalah 'Jika pemilihan presiden dilakukan pada hari ini, maka siapakah presiden yang Bapak/Ibu/Saudara pilih?”.
Prabowo Subianto unggul dengan 14, 49%, Anies Baswedan 7,1%, Sandiaga Uno 6,2%, Ganjar Pranowo 5,4% dan Agus Harimurti Yudhoyono 5,1%. Dimana Risma? Risma hanya menempati peringkat ketujuh dengan 0,7%.