Selain itu, ada PPP yang mengatakan tak mungkin Jokowi menegur Moeldoko karena tidak ada urusan dengan pemerintahan Jokowi.
"Saya kira ndak ada urusan dengan Jokowi, ya. Tidak ada urusan dengan internal Demokrat. Maka tidak ada urusannya untuk menegur atau tidak menegur Moeldoko," kata elite PPP Achmad Baidowi.
Jika memang menerima hujan bantahan, apa maksud dari Andi Arief mengatakan hal ini? Paling tidak ada 2 (dua) dugaan yang dapat diberikan.
Pertama, Andi Arief hanya sedang ngumpan saja, biar mendapat respon serius dari pemerintah. Ini memang seperti strategi pukul tiang listrik, biar orang yang sudah mulai ngantuk bangun lagi, dan datang ke lokasi, dan buat keramaian.
Ini memang penting bagi Andi Arief, karena Demokrat tentu tidak mau polemik ini tenggelam begitu saja, dengan adem ayemnya sikap Istana.
Keriuhan diperlukan Demokrat melalui Andi Arief, agar Demokrat jangan dianggap hanya membuat drama tanpa fakta.
Apa yang dikejar? Tentu saja pernyataan resmi Istana bahwa Moeldoko memang telah bersalah dan menyalahi fatsun politik bahwa elemen kekuasaan tidak boleh mengintervensi
Kedua, ini bukan siasat tapi ini benar adanya, bahwa Andi Arief atau Demokrat memang mempunyai sumber informasi di lingkar Jokowi.
Pertanyaan dari Golkar, Nasdem dan PPP terlihat seragam, darimana Andi Arief mendapatkan informasi tersebut?
Ini dapat dibaca dan diduga  bahwa memang hal itu terjadi, bukan dikarang, tapi pihak koalisi hanya heran mengapa informasi ini bisa bocor.
Jika memang bocor, ketika Istana tidak mau bersuara, lalu siapa yang membocorkan, dan ini bisa menandakan bahwa memang ada yang tidak suka dengan manuver Moeldoko.