Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Aksi Bungkus Nasi Risma Juga Harus Diributkan?

21 Januari 2021   21:00 Diperbarui: 21 Januari 2021   21:04 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risma sedang membungkus nasi I Gambar : TribunJatim/Surya Sri Wahyunik

Gerak-gerik Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma  sepertinya semakin mendapat perhatian khusus baik dari haters, ataupun oposisi.

Lihat saja, baru kemarin rasanya politikus Demokrat, Roy Suryo menyindir Risma saat lari berhamburan ketika terjadi gempa di Sulawesi Barat. Roy Suryo mengatakan bahwa lari dari gempa susulan membuat pencitraan yang diskenariokan Risma menjadi gagal.

Roy Suryo memang termasuk yang paling rajin memberi kesan pada setiap tindakan Risma yang menurutnya tidak cocok. Roy seperti berubah menjadi kritikus gaya bagi Risma. Jika dianggap kurang cocok, maka Roy akan berisik.

Akan tetapi Roy Suryo mendapat pesaing, kali ini tak main-main, politisi kawakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) juga tak mau kalah untuk menilai gerak-gerik dari Risma.

Ketika Risma turun membantu mengunjungi korban banjir di Kabupaten Jember, Senin (18/1/2021), tepatnya di yakni Ponpes Arrosyid Kecamatan Bangsalsari dan Balai Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo, Risma menyempatkan untuk mengunjungi dapur umum Kementerian Sosial RI.

Di tempat itu, Risma juga ikut memasak bersama para Relawan, setelah itu bersama dengan Bupati Jember, Faida, dirinya juga ikut membantu untuk membungkus nasi.

Tindakan Risma ini lalu mengundang komentar dari HNW. Melalui  akun Twitter milik pribadinya @hnurwahid, HNW menulis demikian. "Bukan tugas Mensos mewacanakan soal sebab erupsi Semeru, atau ikut membungkus nasi untuk korban banjir".

Risma masih terus sibuk, tapi komentar HNW ini langsung direspons oleh salah satu politis PDI-P, Selly Andriany Gantina. Selly mengatakan bahwa tak ada masalah dengan apa yang dilakukan oleh Risma.

"Soal ikut bungkus nasi, memang ada yang salah? Bu Menteri kan ikut turun langsung bantu orang yang lagi bungkus nasi. Kita semua kalau diberi nikmat sehat terus ada di lokasi bencana juga pasti kan begitu," tutur Selly.

"Menteri itu juga manusia yang punya empati. Baru bungkusin nasi saja sudah dicibir begitu. Kalau mau kan tinggal bilang. Nanti saya sampaikan Bu Menteri biar bungkuskan bekal nasi buat Pak HNW. Biar sehat dan imunnya kuat," tambah Selly.

HNW tentu panas telinga mendengar perkataan Selly ini, tapi itu hal yang biasa, seperti Roy Suryo juga waktu dibilang Denny Siregar, bahwa lebih baik lari dari pada bawa panci.

***

Sebenarnya ada maksud "baik" dari pernyataan HNW ini. Ada harapan besar dari HNW terhadap Risma, bukan sekadar membungkus nasi.

Dalam cuitannya yang serupa, HNW mengatakan bahwa  tugas Risma adalah membuat kebijakan- kebijakan yang  solutif visioner, seperti dapat memperbaiki data untuk Bansos dan lain sebagainya.

Persoalannya bagi politikus tak ada sesuatupun yang dapat nampak hitam dan putih melalui pernyataannya. Kemungkinan besar ada motif tersembunyi di balik pernyataan tersebut.

Ini lumrah, apalagi melihat posisi HNW yang sebagai oposisi seperti Roy Suryo yang mulai getol menyindir Risma, dan secara politik, ini dihubungkan dengan persaingan menuju konstelasi Pilgub mendatang.

Baik, bagaimana jika kita kesampingkan muatan politik itu, apakah pernyataan HNW ini tepat? Ini dapat diperdebatkan juga. Jika memakai cara berpikir Selly Andriani, apakah Risma tidak boleh membungkus nasi, ketika memang terjadi bencana? Kan tidak juga demikian.

Apalagi, soal data, sual solusi visioner, rasanya bukan "makanan" baru bagi Risma. Risma dikenal sebagai walikota yang visioner dengan memanfaatkan basis data yang kuat.

Baik, jika memakai cara berpikir HNW, mengapa Risma tidak segera melakukannya, daripada memilih membungkus nasi? Nah, ini juga tidak proporsional.

Perlu disadari bahwa masa jabatan Risma baru dalam hitungan hari, dan tidak ada yang tahu kan, bahwa mungkin saja pembenahan ini telah mulai dilakukan Risma namun masih membutuhkan waktu lebih lama untuk mengatahui hasilnya.

Sampai di poin ini, publik mungkin hanya perlu menyadari bahwa komentar oposisi adalah sesuatu yang biasa dalam politik, anggap saja itu seperti orang sedang makan dan minum. Jika tidak melakukannya, maka akan lapar dan dahaga.

Risma masih sibuk membantu korban, kita berharap sesudah bencana yang datang beruntun ini usai, pekerjaan rumah di kemensos yang disinggung HNW juga dapat segera dibenahinya. HNW rasanya perlu sabar untuk itu.

Referensi : 1-2-3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun