Setiap tahun di bulan Maret, mama harus check up ke Jakarta. Selain untuk keperluan kesehatan, ke Jakarta juga membuat mama bisa sedikit refreshing bertemu anak dan cucu-cucunya. Memang ada kakak yang tinggal dan bekerja di Jakarta.
Mama bukanlah orang yang suka tinggal diam di rumah. Di usia yang terbilang uzur mama masih terus beraktivitas baik di pelayanan gereja, maupun juga di lingkungan sekitar, pertemuan ibu-ibu, eh... pertemuan oma-oma sebenarnya.
Di bulan Maret, pandemi semakin menghebat. Mama terpaksa urung ke Jakarta. Saya dan keluarga khawatir, apa yang akan terjadi dengan mama yang super aktif ini jika hanya tinggal di rumah.
Peristiwa menakjubkan terjadi, di bulan April, mama terlihat sehat-sehat saja, maka sangat sehat. Wajah mama terlihat lebih segar, di bulan Mei dan selanjutnya, meski lebih banyak di rumah saja, mama nampak segar.
Apa yang terjadi pada mama? Sebenarnya bukan mukjizat juga, tapi hal baik memang terjadi di saat kekhawatiran melanda. Mama lebih punya waktu di rumah bercertai dengan papa, menonton acara favoritnya di televisi, “Si Doel Anak Sekolahan”, lalu anak dan cucu lebih sering ke rumah menjenguknya.
Tingkah anak dan cucu yang sering mencandai dan dicandai mama membuat mama banyak tertawa girang di masa pandemi ini. Mama nampak sangat senang karena waktu yang banyak bersama keluarga—papa, anak, dan cucu. Saya sampai bercanda, “ternyata kegirangan hati mama itu bukan karena Jakarta dan belanja di mal saja”.
Di hari natal ini, mama nampak sehat dan bugar, lebih bugar dari natal-natal tersenyum. Bincang-bincang natal tidak diisi lagi dengan diskusi tentang rencana check up mama pada 2021 nanti, tidak. Mama terlihat bahagia sekali.
Memang benar ungkapan lama bahwa hati yang gembira adalah obat. Kegirangan, tertawa itu memang menyembuhkan. Tertawa adalah obat terbaik. Ini amat sangat benar. Tertawa menghapus tegangan hidup sehari-hari. Tertawa menghapus rasa bosan yang mencekik jiwa. Orang-orang yang berbeda berkumpul bersama untuk tertawa bersama.
Saya semestinya dapat tertawa lepas karena pada akhirnya everything will be alright, semuanya akan baik-baik saja, tertawalah.