Kedua, dari sisi Morata, maka Morata kembali ke Juventus untuk menjadi eksekutor bukan pengumpan semata. Morata yang saat ini, jelas bukan Morata muda beberapa tahun lalu yang masih "magang" di Juventus. Berbeda. Morata kembali saat ini dengan kematangan disertai ambisi besar, membawa Juventus semakin Berjaya.
Dalam beberapa laga tanpa Ronaldo---saat Ronaldo positif Covid-19, Morata mengambil peran yang lebih besar. Juventus mendapati bahwa tanpa Ronaldo, Morata masih bisa produktif mencetak gol.
Sebelum Morata didatangkan---yang seperti sebuah kejutan, coach Andrea Pirlo mengatakan bahwa dia sangat  membutuhkan seorang pemain lagi yang mampu berperan dengan baik menjadi CF, central forward. Penyerang tengah.
Pirlo tidak mengatakan bahwa dirinya mencari seorang pemain yang mampu menjadi pelayan Ronaldo, tidak!, dia mencari pemain yang mampu menyelesaikan peluang menjadi gol. Ini bisa berarti bahwa Pirlo menyiapkan transisi agar goal getter berpindah dari Ronaldo ke pemain lain, dan pemain tersebut adalah Morata.
Seorang Alvaro Morata tidak diperintah Pirlo menjadi pelayan, tapi mampu mencetak banyak gol juga. Ini menarik dan detail tentang ini saya akan bicarakan di alasan ketiga.
Ketiga, soal taktik yang dimainkan oleh Pirlo. Ada dua taktik dalam dua formasi berbeda yang dicoba dimainkan Pirlo. 4-3-3 ataupun 4-4-2. Kekuatan takti Pirlo adalah di sayap, dan tidak seperti di era Sarri, Ronaldo kali ini tidak dieksploitasi lebih banyak untuk bergerak di sayap.
Saya mencermati Pirlo akan lebih memilih dua penyerang di depan, artinya Ronaldo dan Morata diinstruksikan untuk berdiri sejajar daripada meminta Ronaldo bergerak lebih melebar.
Di laga Seri A melawan Spezia, Ronaldo diminta Pirlo untuk bergerak di tengah bersama Morata, sedangkan melawan Ferencvaros di Liga Champions, Pirlo "menghambat" Ronaldo untuk bergerak dari sayap kiri dengan menempatkan Federico Chiesa.
Ada apa sebenarnya? Sederhana saja, patut diduga bahwa  Pirlo ingin Ronaldo sedikit berlari, mampu mengeksekusi tanpa drible yang terlalu lama, dan melakoni peran yang baru, menjadi tidak egoistis dan rela memberi umpan kepada Morata.
Hasilnya mujarab. Gol kedua Morata tercipta karena assist brilian Ronaldo, dan Juventus menang telak tanpa satu gol pun dari seorang Ronaldo.
Apakah "meminimkan" peran dari Ronaldo ini akan efektif bagi Juventus? Saya akan menjawabnya demikian; Pirlo akan membuat Juventus menjadi lebih hebat ketika Ronaldo bermain di lapangan, dan banyak pemain lain ikut mencetak gol.