Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menang Telak 3-0, Ini 3 Alasan Bayern Digdaya atas Lyon

20 Agustus 2020   05:16 Diperbarui: 20 Agustus 2020   12:16 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Bayern Munchen saling berpelukan usai gol kedua di laga semifinal lawan Lyon pada 19 Agustus 2020. Tim berjuluk FC Hollywood itu menyusul PSG ke laga final Liga Champions 2019/2020| Sumber: AFP/Franck Fife

Keseimbangan akhirnya menjadi milik Bayern, bukan Lyon. Ketika mampu menjaga arus bola dengan agresivitas yang seimbang, gol memang hanya tinggal menunggu waktu.

Dan hal yang paling penting yang perlu digarisbawahi adalah Hansi Flick membuat agresivitas Bayern tidak nampak kebablasan seperti gaya Manchester City, tetapi tetap terkontrol sepanjang pertandingan. Akan menarik bagaimana melihat 4-2-3-1 ini akan bersua dengan 4-3-3 milik PSG di final nanti.

Kedua, keunggulan individual dari para pemain Bayern yang dapat cepat mengubah pertandingan.

Gaya bermain Jerman dikenal amat matematis dan terkadang jauh dari kreativitas tinggi. Pergerakan pemain yang terlalu meliuk-liuk dianggap membuang waktu dalam konsep efektivitas Jerman ini.

Inilah mungkin yang membuat Coutinho bukan pilihan utama di starting line up Bayern. Akan tetapi jika dibutuhkan, para pemain Bayern dapat membuat kejutan dengan akselerasi yang nampak indah dilihat.

Lewandowski dan Thomas Mueller merayakan gol Serge Gnabry I Gambar : Guardian News
Lewandowski dan Thomas Mueller merayakan gol Serge Gnabry I Gambar : Guardian News
Gol pertama Bayern oleh Serge Gnabry datang dari sesuatu yang tak biasa itu. Gnabry meliuk-liuk melewati sekitar tiga pemain Lyon dan melepaskan tendangan kaki kiri yang spektakuler. Lini belakang Lyon yang dikomandoi Jason Denayer hanya bisa terpana melihat bola meluncur deras ke sisi kanan gawang Anthony Lopez.

Apa yang dapat kita simpulkan dari gol tersebut? Keunggulan individu dalam sebuah tim amat menentukan ketika tim lawan bermain mengandalkan kolektivitas dan bertahan dengan rapat. Perlu ada akselerasi individu yang tak diduga yang dapat merubah arah pertandingan.

Melalui gol tersebut, Lyon memang tak langsung panik. Namun ketinggalan gol membuat Rudi Garcia perlu memaksa pemainnya untuk sedikit lebih agresif, dan konsekuensinya adalah akan ada ruang kosong yang tercipta.

Hasilnya, Bayern membuat gol kedua saat 45 menit babak pertama belum juga rampung, namun aroma kekalahan Lyon sudah amat menyengat tercium setelah gol kedua Bayern tersebut.

Bagaimana dengan Robert Lewandowski? Ah, gol yang dicetaknya bagai topping yang cantik bagi kemenangan Bayern. Gol kelima belas Lewa di kompetisi ini, dan rasanya gol sundulan yang sulit dilakukan striker dari tim lain, ketika Denayer dan Marcelo selama ini terkenal tangguh dalam duel udara.

Kemampuan Lewa membuat gol di tengah kepungan kedua bek raksasa Lyon ini membuat Bayern semakin terlihat jelas memiliki individu-individu yang siap mengubah hasil pertandingan di saat tim lawan sedikit lengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun