Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kejutan, Ini 3 Siasat Lyon Buat Guardiola Bertekuk Lutut

16 Agustus 2020   05:25 Diperbarui: 16 Agustus 2020   10:25 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerang Manchester City, Raheem Sterling, terduduk seusai kalah dari Lyon di perempat final Liga Champions yang berlangsung di Stadion Jose Alvalade, Lisbon, pada 15 Agustus 2020.| Sumber: AFP/Miguel A Lopes

Saya terkejut, karena "jualan" Dembele adalah fisik dan penempatan posisi, sedangkan Depay adalah kecepatan. Bukankah memasukkan Dembele akan membuat Lyon menjadi lebih lambat? Saya keliru, Garcia memang cerdas, jempolan.

Dembele ternyata dibuat Garcia untuk mampu menarik Laporte keluar dari posisinya, Laporte seperti kebingungan mengikuti pergerakan Dembele dan akhirnya kikuk sendiri. Saat itulah ruang untuk gelandang kreatif Houssem Aouar yang sebelumnya lebih defensif terbuka lebar. 

Gol kedua Lyon di menit ke-79 yang dicetak Dembele adalah hasil dari kecerdasan Garcia dalam pergantian pemain ini. Dembele lepas, lolos dari jebakan offside dari umpan zonal cantik dari Aouar, dan melepaskan tendangan terarah diantara kedua kaki kiper City, Ederson. Skor menjadi 2-1. 

Gol dari Moussa Dembele. Pergantian Pemain cerdas Rudi Garcia I Gambar : Reuters
Gol dari Moussa Dembele. Pergantian Pemain cerdas Rudi Garcia I Gambar : Reuters
Selain itu, langkah Rudi Garcia mengeluarkan Ekambi yang lebih mirip sprinter daripada striker di menit ke-87 dan menggantinya dengan Reine-Adelaide juga berbuah instan. 

Adelaide yang segar dan juga cepat membuka ruang dengan memberi bola pada Aouar yang berdiri bebas. Aouar melepaskan tendangan terarah yang menghasilkan bola rebound yang berhasil disambar Dembele dengan dingin. Manchester City sudah "selesai" dengan gol Dembele tersebut.

Hebatnya, Rudi Garcia berani melakukan pergantian pemain dengan tidak mengubah skema dasar 5-3-2 Lyon atau memilih untuk membuat lebih defensif. 

Sebenarnya, Rudi Garcia memiliki opsi untuk membuatnya menjadi 5-4-1 ketika unggul dengan memasukkan pemain yang lebih bertipe bertahan, namun dia tidak melakukannya. 

Ini langkah jenius, Rudi Garcia menjaga agar Lyon tetap kokoh bertahan, tetapi ibarat singa, terus mengintip dan menebar ancaman untuk menerkam. 

Ketiga, ketenangan lini belakang Lyon yang patut diacungi jempol. 

Menghadapi tim yang super agresif, lini belakang adalah koentji. Untuk ini, apresiasi hebat perlu diberikan kepada Marcelo, Marcal dan Denayer. Trio bek Lyon yang tampil bak gladiator.

Trio ini mengingatkan saya akan trio Chiellini, Barzagli, dan Bonucci di Juventus beberapa tahun lalu yang amat tangguh. Mereka memiliki keunggulan fisik, kecepatan yang cukup untuk mengikuti gerak pemain depan lawan, dan yang paling penting mampu membaca arah serangan lawan secara kolektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun