WS penjual bakso cuanki yang dipergoki konsumen telah meludahi jualannya sebagai penglaris bernasib baik. Pembeli bakso cuanki (NH), dengan alasan kemanusiaan  tak ingin membuat laporan polisi. NH memaafkannya WS.
Kasus "peludahan bakso ini" ini nampak telah selesai, tetapi pembahasan tentang mengapa dan bagaimana "ritual" aneh yang diduga sebagai penglaris ini dilakukan menjadi sebuah hal yang menarik untuk dicermati.
Detik.com sampai harus menghubungi Ahli Spiritual asal Sidoarjo, Syafiil Anam atau yang biasa disapa dengan Gus Iil untuk membahas ini secara khusus. Selanjutnya, Gus Iil dengan lugas lalu membedah kasus ini, dan melihat yang dilakukan oleh WS seperti sebuah praktek pesugihan.
Dalam Bahasa Jawa, pesugihan sebenarnya berarti sederhana yaitu segala sesuatu yang menjadikan kaya. Namun, Â dalam prakteknya menjadi horror atau menyeramkan karena di dalam kepala banyak orang berhubungan dengan berbagai ritual bersekutu dengan jin atau setan demi kaya dan sukses itu.
Gus Lil menjelaskan ini memang seperti jalan pintas, dia lantas menjelaskan pesugihan penjual makanan yang melakukan berbagai cara aneh, seperti meludah atau bahkan memasukan celana dalam ke makanan yang akan disajikan. Ini adalah bagian dari ritual pesugihan penglaris.
Di dalam praktek yang lebih seram, ketika meminta tumbal di dalam prakteknya. Ada yang demi kekayaan dan kesuksesan tega menggunakan tumbal atau korban jiwa.
"Pesugihan itu terdiri dari beberapa bagian. Yang pertama korban anak sebagai tumbal. Yang nomor dua, yang dikorbankan orang tua, dua cara ini jika dilakukan bisa langsung mendapatkan tunai, uang kontan," ungkap Gus Iil dilansir dari Detik.com.
Ada juga dikenal pesugihan dengan makhluk atau binatang gaib, seperti yang dikenal selama ini yakni babi ngepet, kelelawar hingga kera dan di level yang lebih tinggi dengan memelihara tuyul.
"Ada juga biasanya pesugihan model babi ngepet, model anjing, kelelawar, kera. Di atasnya itu, tingkatannya biasanya melihara tuyul," kata Gul Lil.
****
Merespons praktek pesugihan penglaris ini, saya termasuk orang yang tidak percaya karena ada penjelasan yang menurut saya tidak logis, tetapi di dalam keseharian cerita tentang ini cukup sering saya dengar.