"Kadrun itu siapa? Saya tanya dulu kan. Kadrun-kadrun itu istilah, nggak ada orang yang mau disebut kadrun. Memang si Habib (Habiburokhman) mau saya sebut kadrun? Memang Gerindra kadrun? Kan bukan," kata Poyuono, Rabu (17/6/2020).
"Saya akan tetap pada statement saya bahwa PKI itu cuma hoax dan yang buat saya sebut kadrun. Kenapa? PKI itu partai terlarang kan? Ideologi terlarang kan. Ada nggak yang udah ditangkap polisi? Tunjukkan di mana orang-orang PKI itu," tambah Poyuono.
*****
Ada apa ini?
Ketika saya melihat polemik ini dan melihat kembali naskah wawancara Poyuono di kanal YouTube 'Kanal Anak Bangsa' hingga terlontar pernyataan 'PKI dimunculkan kadrun', saya menduga bahwa Gerindra memang sangat hati-hati soal topik PKI apalagi Kadrun ini.
Ada dua hal yang disampaikan oleh Poyuono di memen wawancaranya tersebut. Pertama, soal isu PKI yang menurut Poyuono cuma isu-isu bohong saja dan bertujuan untuk mendelegitimasi Presiden.
“Kangmas Jokowi, yang selalu dituduh apapun dia seakan-akan dia ada hubungannya sama PKI. Seperti itu kan aneh, munculnya itu di eranya Pak Jokowi aja. Dulu era SBY nggak ada, era Mega nggak ada, ini kan aneh” kata Arif Poyuono.
Sebenarnya bukan sekali dua kali, Poyuono membela Jokowi soal PKI ini. Pada 2018 sebelum Pilpres 2019, hal serupa juga disampaikan Poyuono, meski harus diakui teman-teman sekubunya, seperti Fadli Zon dan lainnya masih memainkan isu ini.
Kedua, soal "kadrun". Poyuono mengatakan bahwa kelompok orang yang memunculkan isu PKI adalah "kadrun" dan orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia.
Saya pikir isu Kadrun ini menjadi titik tolak perdebatan di internal Gerindran.
Para kolega Poyuono di Gerindra mempersoalkan isu "kadrun" ini, karena isu tentang Kadrun ini sedang dan cukup panas dewasa ini.