Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah Ahok Marah Karena Erick Thohir Pangkas Direksi Pertamina?

13 Juni 2020   20:43 Diperbarui: 13 Juni 2020   20:39 1280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Erick Thohir I Gambar: Investor Daily

Pada November 2019, Menteri BUMN, Erick Thohir sudah mengatakan niatnya untuk merestrukturisasi BUMN, dengan harapan agar dapat bekerja lebih optimal serta berperan dalam  pembangunan bangsa.

Restrukturisasi atau perampingan diharapkan menjadi langkah awal agar  BUMN bekerja efektif efisien  dan dapat 'berlari' dengan kencang saat pemerintahan Jokowi -- Ma'ruf Amin.

Erick Thohir sempat diragukan dapat mengeksekusinya, karena bukanlah rahasia umum lagi bahwa banyak BUMN bermasalah tetapi masih menjadi kepentingan atau "ladang" dari orang yang tak bertanggung-jawab, termasuk para mafia.

Ternyata Erick Thohir benar-benar berani melakukannya. Dalam tiga bulan, Erick Thohir mampu merombak  11 dengan melakukan pencopotan atau penggantian jajaran direksi. Bahkan, dalam sepekan terakhir, setidaknya ada 8 BUMN yang telah dirombak oleh Erick.

Terbaru adalah tindakan "besar"  Erick mengenai perampingan di tubuh Pertamina. 

Di Pertamina,Erick memangkas jumlah direksi PT Pertamina (Persero), yang semula Direksi berjumlah  11 orang,  namun dipangkas Erick menjadi 6 orang saja.

Inilah daftar terbaru dari perampingan direksi yang dilakukan Erick di Pertamina, dengan catatan pasti bahwa Direktur Utama (Dirut) Pertamina tetap dijabat Nicke Widyawati. Bukanlah seorang Ahok, seperti yang dihembuskan sebelumnya.

 1. Direktur Utama: Nicke Widyawati
2. Direktur Sumber Daya Manusia: Koeshartanto
3. Direktur Keuangan: Emma Sri Martini
4. Direktur Penunjang Bisnis: M Haryo Yunianto
5. Direktur Logistik & Infrastruktur: Mulyono
6. Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha: Iman Rachman

Lalu apa kira-kira yang direspon oleh Ahok terhadap perampingan ini? Apakah Ahok marah, senang atau biasa saja.

Di beberapa media, nampak Ahok masih cuek menjawab tentang terobosan yang dilakukan oleh Erick ini. Ahok hanya mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini dapat ditanyakan langsung pada Dirut Pertamina atau Menteri BUMN

Kecuekan dalam jawaban ini memancing berbagai spekulasi terus bermunculan. Apakah Ahok marah atas keputusan ini atau biasa saja? Segala kemungkinan itu tetap ada.

Pertama, soal Ahok marah, ini bisa saja terjadi.  Ada dua hal yang dapat dicermati dalam konteks ini.

Kesatu, dipangkasnya direksi membuat Ahok tentu akan merasa bahwa pekerjaan di Pertamina akan bertambah lebih berat karena penghilangan beberapa direksi.

Maksudnya memang adalah dapat  ramping secara strukur tetapi soal efektifitas pekerjaan ini bisa saja memberatkan dan memperlambat kinerja.

Kedua, Ahok "gagal" menjadi seorang Direktur Utama dalam perampingan yang telah dilakukan. Padahal mungkin saja Ahok lebih ingin mendapatkan ruang untuk eksekusi di posisi direksi daripada hanya melotot dari kursi komisaris.

Kedua, Ahok senang dengan keputusan perampingan tersebut.

Dicermati dengan struktur yang lebih pendek, Ahok berharap agar mekanistik dan birokratik dapat  membuat roda organisasi bergerak lebih cepat di era revolusi industri 4.0 ini di sektor usaha.  

Ini sangat penting karena berbagai tantangan di Pertamina yang harus cepat diselesaikan, seperti penurunan lifting crude oil dan tidak dibangun kilang minyak hampir selama 30 tahun dan mewujudkan pengelolaan yang lebih baik atau Good Corperate Governance (GCG).

Sebuah perampingan menjadi salah satu metode untuk menunjukan kepada publik bahwa pemerintah serius untuk mewujudnyatakan sebuah BUMN yang dapat memberikan manfaat bagi rakyat.  

Akan tetapi, masih perlu dilihat, apakah perampingan tersebut diikuti dengan hasil yang lebih baik atau tidak, jika berhasil, maka mimpi Erick dan Ahok agar Pertamina menjadi BUMN yang semakin baik, sedang menuju arah yang benar.

Referensi - 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun