Ketiga, jangan mudah percayalah dengan tawaran hadiah instan semacam ini. Jika ada yang dapat ya memang beruntung, dan tidak semua itu beruntung.
Ada yang perlu bekerja dahulu, mendapat uang baru membeli barng diinginkannya, tetapi ada yang bisa hanya klik sana sini dapat barang, tetapi ada yang sial ditipu. Kita tentu tidak mau masuk golongan terakhir kan?
Saya sendiri pernah hampir ditipu, makanya cukup geram untuk penipuan sejenisnya. Di keluarga bahkan ibu saja juga hampir ditipu saat jaman penipuan masih diminta kirim lewat kantor pos. Hadiah waktu itu mobil, saya bahkan ikut membantu mengirim lewat pos. Waduh.
Nah, bayangkan saja, jika ibu kandung saja bisa hampir ditipu, apalagi kita yang hanya diminta nama ibu kandung saja.Â
Artinya, mesti lebih berhati-hati berhadapan dengan yang soal beginian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H