Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati Penipuan Bermodus Giveaway dan Mengapa Nama Ibu Kandung Penting di Perbankan

7 Juni 2020   18:01 Diperbarui: 7 April 2021   15:52 8852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam dunia perbankan, sudah banyak diketahui bahwa nama ibu kandung seperti sebuah superpasword bagi pengguna, sehingga seseorang dapat dibobol rekeningnya ketika diketahui nama ibu kandungnya.

Sampai sekarang, Perbankan masih menggunakan nama ibu kandung sebagai kata sandi untuk pertanyaan keamanan. Misalanya, ketika kartu kredit terblokir, maka verifikasi untuk mengaktifkannya kembali adalah dengan menjawab pertanyaan keamanan: “Siapa nama ibu kandung Anda?”

Mengapa nama ibu kandung yang digunakan? Dari berbagai sumber yang saya baca, sejarahnya adalah dalam sistim patriarki, dikatakan bahwa perempuan-perempuan di negara atau budaya tertentu akan mengganti namanya ketika sudah menikah dengan mengganti nama belakang mereka sesuai nama belakang suami.

Karena itulah, nama gadis ibu kandung menjadi sesuatu yang amat privat dan dirasa tak mudah diketahui orang banyak, kecuali oleh keluarga sendiri.

Melihat ini, sejumlah bank di luar negeri lebih spesifik menggunakan nama "gadis" ibu kandung sebagai sandi keamanannya. Inilah yang selanjutnya diadopsi oleh sistim perbankan di negara kita.

Konon, penggunaan sandi nama Ibu Kandung ini sudah berlangsung lama—dari 1882, sehingga memang perlu untuk dirubah. Apalagi dalam sistim sekarang banyak verifikasi, bukan hanya Perbankan yang mensyaratkan nama ibu kandung juga, dan bahkan tidak menjadi rahasia lagi.

Persoalannya, hal itu belum dirubah sepenuhnya atau masih digunakan banyak di dalam sistim Perbankan kita oleh karena itu kehati-hatian terhadap hal-hal semacam ini harus terus ditingkatkan.

Kembali ke topik penipuan giveaway ini. Menurut saya, sebenarnya sederhana saja agar jangan mudah terpancing penipuan jenis instan begini. Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan;

Pertama, perhatikan dengan jeli siapa user yang membuat kompetisi giveaway tersebut. Jika meyakinkan ya ikut, tetapi anonim atau akun palsu, maka jangan ambil resiko. Tapi kalau tidak ada kerjaan yang bisa dicoba-coba.

Kedua, mulai belajar kritis terhadap syarat-syarat mendapat undian atau sodoran hadiah gratis . Dahulu, nomor KTP, nomor rekening yang diminta, sekarang lebih mudah.

Bukan saja nama ibu kandung, tetapi nomor verifikasi yang muncul di nomor handphone jika berani disebutkan, maka otoritas terhadap jalur paling rahasia di handphone kita bisa diambilnya. Kita mesti update terus terhadap penipuan semacam ini yang akan semakin marak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun