Ada cerita berkesan saat foto Kim Jong-il terakhir terpasang pada akhir 2011. Pada saat itu penduduk Korut dari berbagai distrik berduyun-duyun ke alun-alun mengenakan pakaian terbaik musim dingin dan membawa bunga, lalu meletakkannya sambil membungkuk dalam-dalam ke arah foto Kim Jong-il.
Digambarkan saat itu juga, para pelayat yang terdiri dari masyarakat biasa, orang desa, remaja, dan beberapa diantaranya menggunakan kursi roda, wajahnya menampilkan duka dengan beragam cara, meratapi kepergian pemimpin mereka.
Artinya, jika dugaan ini benar, rangkaian penurunan foto adalah bagian dari persiapan untuk memajang foto Kim Jong Un untuk bersanding dengan Kim Il Sung dan Kim Jong sebagai sesuatu yang dikenang sebagai seorang tokoh yang sangat dihormati dan telah wafat.
Ini hanyalah sebuah perkiraan, bisa benar bisa juga salah. Bisa saja tidak demikian adanya. Kim Jong Un mungkin benar masih hidup, dan dalam ambisinya memang menginginkan agar alun-alun Pyongyang itu segera dipugar sembari berharap hanya fotonya saja yang akan terpasang disana.
Apakah itu mungkin dilakukan Kim Jong Un, yaitu menghilangkan kedua foto dari pendahulunya dan akan memasang fotonya sendiri? Dalam “kegilaannya”, apa saja dapat dilakukan seorang Kim Jong Un jika benar-benar dirinya masih hidup. Sekali lagi, jika benar Kim Jong Un masih hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H