Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ayo Anies, Buktikan bahwa Sri Mulyani Salah

8 Mei 2020   19:13 Diperbarui: 8 Mei 2020   19:19 5178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkeu Sri Mulyani,dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan | Gambar: Kolase Tribun

Selain lakukan itu, biar pak Muhadjir yang sempat marah-marah dan bilang pak Anies salah komunikasikan ini itu, menjadi terserempak?

Apa itu terserempak? Terkejut secara serempak pak. Seperti mengatakan, "Luar biasa Anies", " Saya ternyata salah menduga, andalah orangnya Anies..", " Ini baru capres 2024". Upps.

Tapi bukankah ini akan baik dan berguna untuk warga kan? Bukankah perbuatan lebih baik dari perkataan, bukankah tindakan lebih bermakna daripada kebanyakan konpers kan pak? Bukan nyindir, tapi membantu sesama persona untuk lebih baik. Saya juga sering dibantu seperti itu lho pak, disindir-sindir, tulisan saya kurang ini-itu, hanya menang gaya aja, sedih kan pak? Kok jadi curhat?  Ah, ayo pak buktikan!.

Selain itu, hal yang tak kalah penting, saya pikir sikap Menko PMK dan Menkeu juga perlu dikoreksi.

Alangkah baiknya jika komunikasi tentang bantuan itu, apalagi ngomongin bahwa salah satu tidak punya duit untuk bansos tidak dilakukan secara vulgar karena akan terlihat tak elok di depan para warga, termasuk kita-kita ini di sini, di sana, di mana-mana.

Saya ingat, pernah dinasihatin begini oleh seorang saudara yang bijak, dia mengatakan bahwa tak baik membicarakan atau mendiskusikan besaran uang yang akan diberi  di depan orang yang akan menerima.

Lho, contoh di atas keliru besar kan om? Beda konteksnya? Jika dilihat dari konteks peristiwa saat ini. Ini kan uang negara? artinya uang rakyat juga kan? Jadi ya memang harus dipertanggungjawabkan secara transparan donk? Ayok, pak Anies...lipat, eh salah..buktikan.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun