Selain lakukan itu, biar pak Muhadjir yang sempat marah-marah dan bilang pak Anies salah komunikasikan ini itu, menjadi terserempak?
Apa itu terserempak? Terkejut secara serempak pak. Seperti mengatakan, "Luar biasa Anies", " Saya ternyata salah menduga, andalah orangnya Anies..", " Ini baru capres 2024". Upps.
Tapi bukankah ini akan baik dan berguna untuk warga kan? Bukankah perbuatan lebih baik dari perkataan, bukankah tindakan lebih bermakna daripada kebanyakan konpers kan pak? Bukan nyindir, tapi membantu sesama persona untuk lebih baik. Saya juga sering dibantu seperti itu lho pak, disindir-sindir, tulisan saya kurang ini-itu, hanya menang gaya aja, sedih kan pak? Kok jadi curhat?  Ah, ayo pak buktikan!.
Selain itu, hal yang tak kalah penting, saya pikir sikap Menko PMK dan Menkeu juga perlu dikoreksi.
Alangkah baiknya jika komunikasi tentang bantuan itu, apalagi ngomongin bahwa salah satu tidak punya duit untuk bansos tidak dilakukan secara vulgar karena akan terlihat tak elok di depan para warga, termasuk kita-kita ini di sini, di sana, di mana-mana.
Saya ingat, pernah dinasihatin begini oleh seorang saudara yang bijak, dia mengatakan bahwa tak baik membicarakan atau mendiskusikan besaran uang yang akan diberi  di depan orang yang akan menerima.
Lho, contoh di atas keliru besar kan om? Beda konteksnya? Jika dilihat dari konteks peristiwa saat ini. Ini kan uang negara? artinya uang rakyat juga kan? Jadi ya memang harus dipertanggungjawabkan secara transparan donk? Ayok, pak Anies...lipat, eh salah..buktikan.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H