"Mungkin telat  mikir" jawab saya sekenanya.Â
"Mungin...." balas Hary. Kami lalu kompak tersenyum.
Mungkin benar kata Hary, Andi terlambat mengundurkan diri. Â Seharusnya dia bisa jadi orang pertama yang memberi contoh, bukan Belva, karena kasusnya lebih dahulu terangkat ke publik.
Tapi sudahlah. Tak ada kata terlambat untuk sebuah perbuatan baik kan?.
Artinya, berikan saja apresiasi untuk Andi,  Stafsus milenial kedua Jokowi  yang akhirnya mengundurkan diri. Kalau dapat berikan juga doa.
Doa untuk apa? Doa agar  niat tulus Andi yang berharap selepas  pengunduran diri ini, Andi  akan mengabdi secara penuh pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H