Baca Juga :Â Menyimak Peran Mahfud Md, Regista Andalan Jokowi
Dari amatan ini, maka pada awalnya mungkin  harapan Jokowi terhadap seorang Erick yang berlatarbelakang seorang pengusaha adalah membuat BUMN terlihat lebih indah, lebih rapi --tidak lebih tidak kurang.
Kemampuan manajerialnya yang hebat tentu diharapkan Jokowi mampu mewujudkan harapan di atas.
Ya, benar, BUMN telah dibuat Erick menjadi lebih rapi dengan "bersih-bersih" pejabat yang telah dilakukannya, namun publik akhirnya mafhum bahwa gaya lembut Zidane saja tidak mampu untuk membuat seorang Erick dapat mewujudkan hal itu. Â
Erick masih perlu sentuhan yang lebih cadas untuk melakukan hal itu.
Hal ini terlihat jelas pada saat Desember 2019 karena bersih-bersih BUMN yang telah dilakukannya, Erick Thohir mengakui dirinya menerima banyak ancaman dan teror setelah melakukan pencopotan beberapa petinggi BUMN.
Zidane memang elegan, namun menghadapi para peneror apalagi sekelas mafia, maka Zidane juga akan ketar ketir dibuatnya.Â
Artinya, Erick butuh tambahan gaya lain, yaitu gaya yang berani menekel, adu fisik, bahkan berani mengitimidasi bukan sekedar menggiring bola dengan indah.
Gambaran ini menunjukan bahwa Erick bisa menjadi Zidane tapi di situasi berbeda mampu juga bertindak seperti gaya mantan gelandang Italia, Gennaro Gattuso.
Dalam taktik, peran Gatusso disebut dengan Ball Winning Midfielder (BMW), gelandang perebut bola.Â