Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Secarik Ide untuk Gotong Royong Pro-Insentif di Kartu Pra-Kerja

19 April 2020   19:04 Diperbarui: 19 April 2020   19:08 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Kolase Antara/ Rahmad dan Kompas.com

Pengalaman saya melatih di BLK pun demikian. Jika pemetaannya adalah yang akan berlatih adalah mantan pekerja yang di PHK yang dia butuhkan bukan skill baru, namun modal untuk berusaha, maka jangan heran, banyak yang akan berlatih dia akan bertanya, apakah akan diberikan modal peralatan atau usaha atau tidak?

Akan tetapi, sekarang situasi sangat berbeda. Harus diakui bahwa peminat kartu pra kerja, adalah orang yang di PHK dan juga adalah orang yang kesulitan untuk hidup, butuh uang untuk hidup---terhinalah orang yang tidak termasuk golongan ini namun ingin mendaftar. Maaf untuk perkataan saya ini.

Artinya apa? Saya lebih setuju, jika nilai insentifnya saja dinaikkan tanpa dipotong dengan biaya pelatihan---yang menurut beberapa pihak hanya menguntungkan perusahaan online yang ditengarai dimiliki oleh orang-orang yang sudah berada.

Lalu apakah akan dirubah konsep pendanaannya saja? Jika bisa, ya rubah saja. Jika tidak bisa naikan biaya Insentif dinaikan hingga 90 persen, dengan pelatihan hanya 10 persen.

Apakah ini dapat dilakukan? Jika semangat Gotong Royong yang dikatakan Jokowi dapat diterapkan, mulailah dari implementasi kartu pra kerja ini.

Semangat gotong royong bagi saya itu sederhana; Berjalan bersama-sama, yang kuat membantu yang lemah, yang lemah menjadi kuat dan membantu lagi yang lain.

Dalam implementasinya, adalah bagaimana caranya untuk membuat pelatihan menjadi lebih murah kurang dari 1 juta bahkan gratis. Ada 3 (tiga) cara atau ide yang saya tawarkan.

Pertama, mitra online seperti ruang guru memberikan pernyataan untuk memberikan subsidi kepada pelatihan kepada para peserta berupa cash back dan lain sebagainya, ini sebagai bentuk berpartisipasi dalam semangat gotong royong. 

Apakah ini bisa? Tergantung para mitra pembelajaran online ini, saya berharap semoga bisa. Jika bisa akan sangat membantu.

Kedua, instuktur pemerintah dari BLK dapat melatih dari rumah, tapi perlu disediakan ruang untuk melatih secara online, karena selama ini memang lebih banyak lewat offline.

Saya bahkan memikirkan, misalnya jika ingin melatih misalnya tentang teknik furniture atau tukang kayu--bidang saya,  dalam masa covid-19 ini diajarkan dahulu secara teori atau demo melalui video,sesudah masa WFH baru pemilik kartu pra kerja diajak untuk berlatih secara offline.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun