Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Untuk 3 Hal Ini, Kakak Widha Karina Buat Beta Tersinggung!

9 April 2020   22:55 Diperbarui: 10 April 2020   00:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Blogshop Kompasian A-Z I Gambar : Screenshot Youtube Kompasiana

Ahayy...trimakasih untuk kaka Widha Karina yang sudah ajak batong belajar banyak tentang menulis di Kompasiana khususnya tentang optimasi konten, terima kasih juga untuk mas Kevin dan kawan-kawan yang sudah urus itu kamera dong.  Dua jam su cukup, jang lama-lama, kuota habis.

Nah begini, materi su sangat bagus, tapi memang ada yang buat beta "tersinggung", bukan tersinggung sih, tapi rasa malu, malu-malu kucing dan berubah menjadi harimau. Ya, itu soal tindakan asal yang tidak sesuai dengan ketentuan. S dan K!.

Kenapa beta harus tersinggung, karena orang kupang tuh kadang-kadang memang begitu, ada yang bilang begini ; Orang Kupang kalo marah  son pele-pele, tapi kalo rasa diri salah dengan orang  son ragu-ragu marah bale dengan orang itu. Biar itu orang bingung, yang salah sapa, dia atau beta. Begicu.

Jadi Ada 3 (tiga) hal mama raja yang buat beta "tersinggung".

Pertama, waktu kaka Widha bilang jangan tulis plagiasi, mesti parafrase, dan jika cuma satu referensi saja maka akan punya potensi plagiasi besar. Nah, beta langsung tarek napas dalam-dalam, lalu bilang dalam hati " betul kaka ee, beta tuh ee".

Jadi begini, sekarang beta su putar haluan tulis politik, gara-gara pembaca tulisan tentang bola su menipis. Syukur, sekarang jadi sering populer, hanya beta sadar yang baca ini mungkin bukan kompasianer , tapi itu orang yang suka lihat judul sa.

Untuk beta, menulis politik, apalagi yang orisinil itu sulit. Misalnya mau omong pertikaian Luhut dan Said Didu apalai omong Anies yang  lagi laku nih. Ini jualannya memang adalah omongan ketiga tokoh ini. Jadi copy paste omongan mereka di tulisan, lalu mulai baku tulis sudah.

Apa yang ditulis, ya tentang pendapat mereka. Ini bae kalo batong mengerti apa yang dong omongkan, kalau tidak, hancur balau. Jadi mending paraphrase lalu kasih bakupukul sudah mereka, nah rame, pembaca banyak. Itu plagiasi tipis-tipis ko? minta ampon mama ee...

Nah, beta malu ju tulis  begitu, tapi banyak yang baca, dapat k rewards tumpah ruah, bae sudah untuk bantu-bantu dapur, bantu orang ju yang kena dampak covid-19 nih.

Soal ini barang, Kaka Widha bilang kasih referensi yang banyak lalu padukan. Beta ju su lakukan, tapi sulit minta ampun. Lalu kaka Widha bilang, moderator akan cek itu referensi dong. Aeh, beta son percaya, itu referensi bisa 4, 5 itu cek semua ko?

Tapi sudahlah, intinya adalah beta akan berusaha sonde lakukan seperti begitu, jika lakukan pun, kan ada S dan K kan? Kena Salah lalu kena Ketok di Kepala. SKK.

Kedua, beta tersinggung waktu kaka menyinggung pertanyaan tentang ada orang dalam biar bisa HL atau Artikel Utama. Lalu kaka Widha bilang, saya tuh secara pribadi tidak suka ya kalo ada orang yang begitu. Nah, itu beta juga kaka ee.....

Dulu waktu masih jaya, artikel bola sering headline (HL) di K, beta bakawan dengan MSG, inisial saja. Beliau MSG ini sudah tidak di Kompasiana lagi. Sepertinya, beliau yang moderasi artikel bola, kurang tahu siapa sekarang.

Nah kuncinya begini, supaya bisa sering HL  harus tahu selera bola beliau, apa yang beliau baca, dan kualitas tulisan seperti apa yang beliau inginkan.

MSG itu suka baca buku bolanya Franklin Foer, Sindhunata, Zen RS, Jonathan Wilson dan Dalipin. Baca buku-buku mereka, lalu buat tulisan seperti Franklin Foer di hari senin, Sindhunata di Selasa, Rabu sisanya itu Zen RS dan Dalipin, niscaya bisa jadi HL. Dulu dalam satu hari beta bisa dua kali HL, sekarang son bisa lai, pemerataan katanya.

 Ya ialah bisa HL, itu tulisan berkelas om, jika tidak HL, mungkin  hanya karena sedang sial. Nah itu gunanya orang dalam. Bukan supaya minta HL gratisan, tapi memang untuk memacu membuat tulisan yang bae.

Jadi intinya, buatlah tulisan yang berkualitas, dijamin amplop.

Ketiga, beta tersinggung waktu bicara tulisan AU itu harus memenuhi syarat di lingkaran merah yang berisi value, pesan, dampak, diksi dan kemasan. Mama..ee, ini lima barang masuk dalam satu lingkaran PDIP.  Orang Kupang bilang, ini sulit mamati ee, sulit minta ampun.

Value iya, ada nilainya, jadi ada orang yang kasih rating begitu, menarik, inspiratif begitu ko kaka? Lalu berdampak, berdampak agar K rewards tambah banyak begitu ko? Bukan begitu....beta sengaja sa, becanda.

Tapi memang sulit tulis memenuhi  isi di itu lingkaran merah begitu, mungkin harus belajar seperti Brad Pitt, pergi ke Tibet ketemu dengan Dalai Lama lalu tinggal selama tujuh tahun disana biar bisa berhikmat luar biasa, baru menulis di Kompasiana.

Hanya memang itulah Kompasiana ee, ada niat mulia melalui tulisan yang bernilai dengan kemasan yang bagus. Get the point!. Jadi ayo, kejar poin sebanyak-banyaknya. 

Bukan begitu lai, maksudnya adalah menulislah dari hati biar bisa begitu. Banyak yang su memberi contoh di Kompasiana, tinggal ikut jejak sudah. Amien..

Nah cukup sudah, jang omong talalu banyak, kayak mau bahas A-z lai...

Jadi makasih kaka Widha, su buat beta "tersinggung" hari ini.  Harapan beta ju sama kepada para kompasianer yang lain termasuk beta, konten bisa ditingkatkan kualitasnya. 

Meski mungkin tidak akan linier dengan K rewards yang didapat. Tetapi itulah hidup, tidak semua dapat diukur dengan uang. Tapi dengan iklan. Becanda bosque.

Ehh....makasih banyak-banyak lah untuk blogshop Kompasiana hari ini. Toss...kaka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun