Kisruh antara Said Didu dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memasuki babak baru. Hari ini Said Didu mengirimkan surat kepada Luhut. Surat ini sebagai respon tuntutan dari pihak Luhut yang ingin agar Said Didu segera meminta maaf.
Isu surat tersebut berisi klarifikasi Said Didu terkait video yang diunggah di akun YouTube pribadinya berjudul 'MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang dan Uang'.
"Hari ini tanggal 7 april 2020 saya sudah mengirim surat ke pak Luhut Binsar Panjaitan dan tadi diterima di kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi sekitar jam 11 siang," kata Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu saat melakukan konferensi pers online pada Selasa (7/4/2020).
Baca Juga : Inilah Alasan Luhut Pandjaitan Ingin "Falungku" dan Tuntut Said Didu Minta Maaf 2x24 Jam
Ada 4 (empat) poin klarifikasi yang disampaikan Said Didu dalam surat terebut,
Pertama, Said Didu mengatakan bahwa Video yang berjudul 'Luhut:Hanya Pikirkan Uang, Uang dan Uang' adalah ulasan analisis tindak kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi corona COVID-19.
Kedua, pernyataan saya bahwa pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari analisis tersebut, yang maknanya adalah:
a. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi corona.
b. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Bpk/ Lhut B. Pandjaitan) lebih mengutamakan kbbijakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas Bapak.
Ketiga, pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa "semoga terbersit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada bapak sebagai purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa dan negara.
Keempat, sebagai tambahan infomrasi bagi Bapak bahwa keterangan tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuhi kewajiban anak bangsa dalam mengembangkan sistem kehidupan bangsa dan Negara yang demokratis, peduli dan kritis kepada setiap aparatur Negara agar dalam mengambil kebijakan dan langkah-langkah kebijakan dan program selalu fokus untuk kepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju adil, dan makmur ke depan.