Ketiga, pemerintah India tidak menyiapkan infrastruktur kesehatan dengan baik  yang akhirnya menimbulkan kepanikan tersendiri.
Selain masalah perut, warga India tentu juga panik dengan penyebaran covid-19 yang cukup cepat ini.Â
Persoalannya pemerintah India belum dipercaya warganya mampu untuk menangani pandemi ini.Â
Negara berpenduduk 1,3 miliar orang  ini dikenal memiliki sistem kesehatan masyarakat yang buruk.
Dilansir dari Aljazeera, sejumlah rumah sakit di India telah menyatakan kelangkaan stok masker N-95 dan Alat Pelindung Diri (APD).
Selain itu, Rata-rata jumlah tempat tidur rumah sakit di India disebut hanya berkapasitas  0,7 untuk setiap 100.000 orang. Bandingkan dengan negara seperti Korea Selatan (6 per 100.000) yang sanggup membendung penyebaran virus.
Alat penting seperti Ventilator (alat bantu pernapasan), juga terbatas dengan hampir 100.000 ventilator sebagian besar dimiliki rumah sakit swasta dan sudah dipakai pasien dengan penyakit kritis.
India berencana membeli ventilator, tetapi tentu harus bertahap, padahal lockdown membuat masyarakat harus yakin benar bahwa pemerintah telah siap menangani mereka.
Setelah permintaan maaf ini, PM Narendra Modi perlu bekerja lebih keras lagi.
Selain mempertahankan sistim karantina yang telah berjalan baik untuk sebagian warga, Modi juga perlu segera mengucurkan stimulus untuk golongan masyarakat yang rentan seperti kaum miskin dan pekerja migran sehingga kembali timbul stabilitas nasional di masa lockdown ini.