"Karakter Spanyol tidak percaya krisis akan datang, Begitu Anda melihat orang-orang mati, itulah saat Anda bereaksi - tetapi saat itu sudah terlambat." kata Cinta Moro, seorang dokter di Kota Sevilla.
Mengerikan, Spanyol sudah menyusul China dengan angka kematian Covid-19 yang sangat banyak.
Dilansir  AFP, Kamis (26/3/2020), otoritas kesehatan Spanyol, pada Rabu (25/3) waktu setempat, mengumumkan 738 kematian baru dalam sehari. Artinya jumlah kematian di wilayah Spanyol  bertambah menjadi 3.434 orang. Jumlah ini membuat Spanyol telah melampaui jumlah total korban meninggal di wilayah China dengan 3.281 orang.
Ini berarti Spanyol kini berada di posisi kedua setelah Italia dengan korban meninggal terbanyak di dunia dengan  jumlah kasus disana sudah mencapai 47.610 kasus.
Perkembangan Kasus Corona di Spanyol
Jika diperhatikan bagaimana garis waktu perkembangan kasus ini, sebenarnya Pemerintah Spanyol telah mengkonfirmasi kasus pertama coronavirus pada 31 Januari di Kepulauan Canary, yang terletak di sebelah barat Maroko.
Pada hari yang sama pula, orang-orang Spanyol dievakuasi dari Wuhan, Cina - di mana Covid-19 pertama kali muncul - tiba di Madrid. Sembilan hari kemudian, kasus lain dilaporkan, kali ini di pulau Mallorca.
Kasus positif pertama covid-19 Â di daratan Spanyol terjadi pada 26 Februari, termasuk di dua kota yang paling penting, Â Madrid dan Barcelona. Saat itulah kepala rumah sakit umum terbesar di Spanyol mengatakan kepada Departemen Kesehatan tes lebih lanjut seharusnya dilakukan, dan harus sesegera mungkin."
Sayangnya, Pemerintah Spanyol terkesan tidak siap untuk menghadapi perkembangan kasus tersebut. Â Pada awalnya, Â Rapid test seperti sesuatu yang mudah dikatakan tetapi susah untuk dilakukan di Spanyol.
"Sistem [perawatan kesehatan] tidak siap untuk keseriusan apa yang akan datang," Hingga setidaknya seminggu yang lalu, kami tidak dapat melakukan PCR [tes diagnostik] untuk coronavirus tanpa meminta izin. Saya bisa memesan PCR untuk flu, tetapi tidak untuk coronavirus. " kata seorang dokter di rumah sakit di Selatan Spanyol, seperti dilansir dari Surat kabar El Pas. Â