Bukan hanya soal banjir, di bagian Gubernur Jakarta yang paling berhasil mengatasi masalah kemacetan juga sama saja, Anies hanya mendapat 8,3 persen jauh dari Ahok yang mendapat 35,3 persen dan Jokowi dengan 25,3 persen.
Dari dua variabei ini, Anies amat terlihat mungil untuk 2024 nanti. Survei ini secara tidak langsung ingin menjelaskan bahwa Anies tidak mampu mengurus atau menangani banjir maupun kemacetan di DKI Jakarta.
Dalam kata lain dapat dijelaskan sebagai berikut. Banjir dan kemacetan memang terjadi di hampir semua Gubernur Jakarta, namun Anies dianggap kalah berani,kalah tegas, taktis dan bisa saja pintar jika dibandingkan dengan Jokowi apalagi Ahok.
Ini akan tidak menguntungkan bagi seorang Anies khususnya soal branding. Anies dapat dianggap gagal mengurus Jakarta dari sudut pandang banjir dan kemacetan.
Lalu apa sekarang yang dapat dilakukan Anies? Secara politik, keberhasilan misalnya mengurus banjir dan macet dipandang sebagai kesempatan menarik simpati. Ada pengakuan dari publik bahwa Anies berhasil ataupun gagal.
Di titik ini dari hasil survei indo barometer jelas Anies dianggap kurang berhasil dibandingkan Ahok dan Jokowi, artinya Anies mesti mencari cara lain untuk menarik simpati publik, sehingga anggapan ketidakberhasilannya itu dapat tertutupi dari isu lain untuk mendukungnya kembali demi 2024 nanti.
Jika gagal memunculkan isu, atau mengekspos keberhasilannya yang lain secara massif, Anies dipastikan akan tenggelam perlahan-lahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H