Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WNI dari Wuhan Akan Dikarantina 2 Minggu, Apa Saja yang Dilakukan?

2 Februari 2020   12:32 Diperbarui: 2 Februari 2020   12:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebanyak 245 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2/2020). WNI yang dievakuasi dari Wuhan tersebut kemudian diterbangkan kembali menuju Ranai, Natuna untuk menjalani observasi. ANTARA FOTO/M N Kanwa/aww.(ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Akhirnya, pesawat Batik Air  yang memuat  241 Warga Negara Indonesia (WNI) WNI yang dipulangkan dari Wuhan, China tiba di Tanah Air pagi ini dan mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam.

Setelah tiba, para WNI tersebut langsung dipindah ke pesawat TNI AU yang sudah disiagakan persis di samping pesawat Batik Air. Dari rencananya, dua pesawat Boeing dan satu Hercules disediakan TNI AU untuk membantu evakuasi WNI yang dari Wuhan.

Sebelum dievakuasi ke Indonesia , para WNI  telah mengikuti  tahapan  screening dan clearing terlebih dahulu.

Dari tahapan inilah, kemarin, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menjelaskan semua WNI yang dievakuasi dalam kondisi sehat dan tidak terkena virus corona.

"Sudah screening dan clearing di sana untuk dipastikan yang kita bawa adalah warga negara Indonesia yang sehat," kata Terawan saat konferensi pers siang di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020).

Hari ini, untuk menegaskan pernyataan Menkes, Istana juga telah mengeluar pernyataan serupa dengan  mengatakan bahwa semua WNI yang tiba telah dinyatakan sehat.

WNI "Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO (World Health Organization)," kata juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman dalam pesan singkatnya, Minggu (2/2/2020).

Lalu apa yang akan dilakukan di Natuna nanti?

Dilansir dari CNN.com, menurut Peraturan Kesehatan Internasional, ada sejumlah prosedur yang perlu diperhatikan saat memutuskan untuk melakukan isolasi dan karantina ini:

1. Individu yang terisolasi harus ditempatkan secara terpisah dari individu yang dikarantina.
2. Status kesehatan individu yang terisolasi dan dikarantina harus dimonitor secara teratur, untuk menentukan apakah mereka terus membutuhkan isolasi atau karantina.
3. Jika seseorang yang dikarantina diyakini terinfeksi penyakit menular maka ia harus segera dibawa ke ruang isolasi.
4. Isolasi dan karantina mesti segera diakhiri ketika individu negatif mengidap penyakit menular.
5. Kebutuhan individu yang tengah diisolasi dan karantina juga perlu diperhatikan, seperti disediakan makanan, pakaian, dan lainnya.
6. Tempat isolasi dan karantina pun juga harus dijaga dan higienis.

Enam poin ini sudah dapat menjelaskan jikalau ada pertanyaan, mengapa jika kondisi sehat namun masih perlu dikarantina?

Dari penjelasannya, selama kurang lebih dua minggu, para WNI ini akan dimonitor atau diawasi secara intens untuk mengecek bagaimana reaksi tubuh mereka. Jikalau pada akhirnya ternyata benar-benar negatif, maka WNI tidak perlu dikarantina lagi.

Dalam arti lain, karantina digunakan untuk memisahkan dan membatasi pergerakan manusia yang sehat, tapi mungkin terpapar penyakit menular. Mereka bisa saja tertular dan tidak mengetahuinya. Saat berada di karantina, mereka akan diamati secara saksama untuk melihat apakah mereka menjadi sakit.

Persoalan berikutnya adalah harapan proses ini juga dibarengi dengan memastikan agar para WNI ini dapat happy atau enjoy menikmati proses yang ada.

Berharap pangkalan militer Natuna yang dikatakan memiliki fasilitas rumah sakit yang mumpuni juga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi para WNI ini.

Hal yang sama diutarakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes), Achmad Yurianto.

"Hanya dipisahkan untuk observasi, treatment makan enak minum santai santai happy-happy saja," jelas  pria yang akrab dipanggil Yuri ini.

Selain itu, di tempat karantina tersebut selain tenaga kesehatan, juga dilengkapi dengan  satu orang psikiater, tiga orang psikolog, dan satu orang perawat jiwa untuk memastikan para WNI dapat menjalani proses ini dengan baik.

 Sebagai sesama warga bangsa, kita patut berharap proses yang teramat penting ini dapat berlangsung dengan baik.

Referensi  : 1 - 2- 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun