Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Dalil Pemecatan Helmy Yahya dan Nasib Tayangan Olahraga Bermutu di TVRI

17 Januari 2020   09:58 Diperbarui: 23 Januari 2020   21:41 4433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Antara/MUHAMMAD ADIMAJA

Direktur Utama TVRI Helmy Yahya secara resmi diberhentikan dari jabatan oleh Dewan Pengawas (Dewas) lembaga penyiaran publik itu per 17 Januari 2020, setelah sebelumnya dinonaktifkan secara sementara.

Dilansir dari berbagai media, ada 5 (lima) pertimbangan dari Dewas TVRI terkait pemecatan Helmy.

Pertama, Helmy dianggap tidak memberi penjelasan soal pembelian program siaran berbiaya besar seperti Liga Inggris.

Kedua, terdapat ketidaksesuaian re-branding TVRI dengan rencana kerja yang sudah ditetapkan. Selain itu, karena produksi siaran tidak mencapai target akibat anggarannya tidak tersedia.

Ketiga, beberapa dokumen menyatakan sebaliknya dari jawaban terhadap penilaian pokok surat pemberitahuan rencana pemberhentian (SPRP) antara lain mutasi pejabat struktural yang tidak sesuai norma dan standar manajemen ASN.

Empat, penunjukkan Kuis Siapa Berani melanggar Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.

Lima, premis-premis yang diajukan Helmy tidak bisa meyakinkan Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik TVRI.

Jika melihat sekilas dari dasar pemecatan Helmy ini memang sangat disayangkan, karena kebijakan-kebijakan yang diambil Helmy itu membuat wajah TVRI berubah semakin baik di depan pemirsa dan publik.

TVRI sebagai lembaga milik pemerintah, sudah mulai mampu untuk bersaing dengan kompetitor stasiun dari sektor swasta.

Helmy yang didaulat sebagai Dirut TVRI untuk periode 2017-2022 ini, paling tidak dalam dua tahun terakhir menjabat telah melakukan serangkaian perubahan pada stasiun televisi itu.

Logo TVRI diubah lebih milenial, tanda bahwa TVRI siap memperbaharui dirinya. Selain itu secara mengejutkan Liga Premier Inggris sebagai liga terbaik di dunia, hak siarnya berhasil diambil oleh TVRI.

Bukan itu saja, pada tahun 2018, TVRI juga mendapat hak siar pramusim International Champions Cup, setelah sebelumnya TVRI lebih dulu telah mengambil peluang dengan menyiarkan English Football League Championship atau Liga 2 Inggris dan Piala liga Inggris.

Untuk Liga Premier pada pertengahan 2019, TVRI yang mendapat hak siar English Premier League berani bekerja sama dengan layanan multiplatform baru Mola TV.

Pada bulan yang sama 2019, TVRI yang membaca bahwa peminat pada penampilan timnas adalah pasar yang besar juga akhirnya mendapat hak siar pertandingan yang berada di bawah naungan Asian Football Confederation (AFC) yang baru mulai efektif pada 2021.

Selain sepak bola, TVRI berani mengambil hak siar olahraga bulu tangkis, jenis olahraga yang sering mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Tak tanggung-tanggung, Helmy membuat stasiun televisi pelat merah ini mendapat hak siar 10 turnamen kejuaraan bulu tangkis internasional.

Saat ini, Daihatsu Indonesia Master, turnamen Super 500, sedang ditayangkan oleh TVRI.

Helmy berulang kali mengatakan bahwa dia ingin mengambil perhatian pemirsa dari kalangan muda. Beberapa perubahan itu, mau tidak mau membuat host yang ditampilkan oleh TVRI memang terlihat lebih segar, berusia muda, berbeda dari tampilan TVRI selama ini.

Kanal-kanal siaran diperbanyak dengan kualitas HD. TVR membuat kanal khusus olahraga, pendidikan, bahkan dunia anak. Mungkin karena itulah, di tangan Helmy, TVRI juga mendapatkan anugerah televisi ramah anak dari KPI.

***

Liga sepak bola yang berkualitas berhasil dihadirkan oleh Helmy di TVRI kembali. Seperti mengulang memori, saat TVRI menjadi satu-satunya stasiun pada zaman lalu yagn diingat menayangkan tayangan olahraga kelas elite.

Sekarang masyarakat di pedesaan mampu menikmati pertandingan bola dunia dengan pemain bintang, seperti Mo Salah, Sadio Mane, Kun Aguero, Paul Pogba, dll. Pelatih berkelas dunia seperti Pep Guardiola juga bisa dinikmati oleh kalangan bawah yang masih kesulitan mendapat akses secara gratis.

Pertandingan bulu tangkis kelas super, yang sempat beberapa tahun terakhir ditayangkan oleh televisi berbayar, sekarang bisa dinikmati di TVRI. Aksi Kento Momota, Anthony Ginting, Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan dari lapangan bulutangkis bisa dinikmati juga secara gratis.

Sayang sekali, akibat alasan dokumen-dokumen yang kurang rapi yang menurut Helmy masih bisa dipertanggungjawabkan (dari pembelaan Helmy), membuat dirinya harus dipecat.

Apakah ada jalan tengah, sekaligus menganulir pemecatan Helmy?

Jalan itu masih ada. Anggota Komisi I DPR RI, Farhan sempat mengatakan bahwa surat pemberhentian Helmy harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 Pasal 22 sampai Pasal 25.

"Dewan Pengawas TVRI harus bisa membuktikan bahwa pemberhentian sesuai pasal 22 sampai dengan 25 PP Nomor 13/2005 atau kalau tidak bisa membuktikan maka bisa menimbulkan sengketa hukum," kata Farhan seperti dikutip Antara.

Akan ada sengketa hukum jika alasan-alasan ini tidak memenuhi syarat undang-undang.

Sebelumnya, Helmy telah berkomentar keras berkaitan dengan SK Dewan Pengawas LPP TVRI Nomor 3 Tahun 2019 tertanggal 4 Desember 2019 tentang penonaktifan dirinya sebagai Dirut TVRI.

Helmy menganggap bahwa SK tersebut tidak berlaku, alasannya adalah anggota direksi TVRI baru bisa diberhentikan apabila tidak melakukan pekerjaan sesuai perundang-undangan, terlibat tindakan yang merugikan lembaga, melakukan tindakan pidana dan tidak lagi memenuhi syarat.

"Selain itu dalam dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2005 tentang Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI tidak ditemukan istilah penonaktifan," kata Helmy Yahya pada awal Desember lalu.

Kabarnya, Helmy akan merespons surat pemecatan dirinya pada hari ini. Wajar, karena sebagai warga negara, Helmy memiliki hak untuk menggunakan jalan seperti itu. Pembuktian-pembuktian hukum yang akan menjelaskan carut marut yagn terjadi ini.

Kita tunggu saja, namun yang pasti amat disayangkan jika pemecatan Helmy akan membuat inovasi dan tayangan olah raga bermutu harus hilang dari TVRI. Semoga tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun