Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pompa Mati buat Anak Buah Anies Baswedan Diperiksa Polisi

8 Januari 2020   14:12 Diperbarui: 8 Januari 2020   14:29 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bukan pemanggilan apa-apa kok, hanya klarifikasi operasional pompa air saja yang berada di Daan Mogot," kata Purwanti seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/1/2020).

Kemungkinan masyarakat menduga bahwa ada pompa yang tidak bekerja saat banjir, sehingga banjir semakin sulit dikendalikan.

Menariknya, Purwanti tidak menampik bahwa pompanya memang ada yang tidak bekerja, tetapi menjelaskan bahwa secara standar tidak ada yang dilanggar.

Purwanti menceritakan bahwa pompa baru dimatikan setelah banjir, karena ada kekuatiran akan terjadi korstleting listrik. Dia juga memberikan contoh bahwa pompa air di Daan Mogot, Jakarta Barat, tidak rusak namun berhenti operasi.

"Kan waktu itu malam itu kan hujan, operasi dia memompa begiu. Cuma begitu air masuk, kan air masuk, limpas ya, pompa-pompa kita di pinggir kali sebagian besar. Nah, begitu limpas masuk ke rumah pompa, nah sebagian ada yang terendam, panel, genset. Bahkan kalau pompa mobile yang kita taruh di pinggir itu terendam. Ya sudah nggak bisa operasi. Kalau terendam mau bagaimana?" tambah  Purwanti,  dikutip dari Detik.com.

Meskipun begitu, Purwanti meyakinkan bahwa tetap ada pompa mobile yang disedikan untuk membackup pompa yang tidak bekerja.

Memang masuk akal penjelasan dari Purwanti ini.

Pompa yang berfungsi untuk menyalurkan air dari permukiman ke kali, atau saluran akan percuma jika pada akhirnya banjir semakin besar dan merendam peralatan tersebut.  Peralatan bisa saja akan menjadi rusak.

Senada dengan Purwanti, beberapa hari lalu, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf  ikut menjelaskan bahwa selain akan tidak berfungsi saat terendam, pompa juga akan rusak jika dipaksakan.

Oleh karena itu, Juani berharap, kejadian ini dapat dijadikan evaluasi sehingga dapat dicari jalan keluarnya. 

" Melihat situasi seperti itu, kita harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada di lokasi-lokasi yang selama ini kita anggap rawan," ujar Juaini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun