Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mempertanyakan Klaim Anies Baswedan, Jakarta Hanya 15 Persen Terendam Banjir

7 Januari 2020   06:01 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:11 2959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SETELAH banjir mulai surut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nampak terlihat gembira. Saat melakukan kerja bakti di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020) wajahnya riang.

Ya, lebih mudah bekerja ketika hujan muali tidak tercurah dengan kejam awal tahun, memang lebih baik membersihkan daripada harus lelah berpikir karena ditanya terus menerus soal penanganan banjir khususnya naturalisasi.

Di tengah keceriaan, dilansir dari Kompas.com Anies dengan percaya diri mengklaim bahwa hanya 15 persen yang terdampak banjir saat hujan deras pada 31 Desember sampai 1 Januari 2020.

"Karena itu, alhamdulillah 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," kata Anies.

Bukan itu saja, Anies juga menambahkan bahwa banjir yang  melanda sejumlah wilayah disebabkan karena pompa air yang tersedia tidak mampu mengatasi jumlah air hujan yang tinggi.

"Tempat yang curah hujannya ekstrem seperti di sini (Kelurahan Makasar), di sini curah hujannya ekstrem, maka antara pompa mengalirkan dengan hujan yang jatuh enggak seimbang," kata Anies.

Baik ada dua poin, pertama, soal klaim 15 persen dan kedua, soal penyebabnya yaitu tidak maksimalnya penggunaan pompa.

Klaim 15 persen ini tentu menimbulkan pertanyaan bagi beberapa pihak apalagi jika angka prosentase ini adalah wilayah. Benarkah demikian, apalagi jika perlu bertanya bagaimana bisa banjir yang memaksa puluhan  ribu sodara basodara mengungsi itu, hanya 15 persen saja?

Sebenarnya, jika melihat hanya satu sisi saja, klaim ini patut dipertanyakan. Akan tetapi jika kita melihat postingan dari Anies di Instanya, mungkin kita bisa dapat lebih memahami. Begini postingan Anies tersebut yang di kutip dari siaran langsung media sosial Instagram Anies @aniesbadwedan, Minggu (5/1) dan dikutip oleh CNNIndonesia.

"Ada 390 RW yang terendam. 85 persen, alhamdulilah bisa kami kendalikan airnya," kata Anies

Nah, jika 390 RW yang terendam dari total 742 RW di Jakarta, maka sudah dapat dikatakan bahwa yang terendam lebih dari 50 persen, lalu darimana angka 15 persen?

Selanjutnya Anies menjelaskan bahwa dari 390 RW yang terendam tersebut itu, kurang lebih 85 persen berhasil dikendalikan.

Apa yang dimaksud dengan dikendalikan sebanyak 85 persen?  Sepertinya skema pengendalian, mulai dari aliran banjir, hingga pengontrolan dengan menggunakan pompa. Sisanya 15 persen dianggap adalah situasi yang sulit dikendalikan karena tidak dapat dikontrol.

Contohnya pompa air yang tersedia tidak mampu mengatasi jumlah air hujan yang tinggi karena curah hujan yang sulit diprediksi.

Jadi Anies bukan ingin mengatakan bahwa banjir hanya melanda 15 persen wilayah Jakarta saja, akan tetapi ingin mengatakan bahwa masih ada 15 persen wilayah yang sulit dikendalikan dan memang harus dibantu. Baiklah.

***

Hal ini berarti publik harus terbiasa untuk lebih bisa detail memikirkan apa yang dikatakan oleh Anies dengan kepala dingin.

Terkadang, apa yang dikatakan oleh beliau memang multitafsir. Penataan kata memang bagus, tetapi terkadang sulit dimengerti. Di beberapa konteks, memang diperlukan kesabaran untuk memahami maksud Anies.

Misalnya naturalisasi sungai yang hingga kini bukan saja sulit dijelaskan secara konsep tetapi juga pelaksanaannya.

Bagaimana ke depannya? Dari sisi kemanusiaan kita tentu prihatin dengan apa yang dialami sodara basodara di Jakarta dan sekitarnya dan berharap hal yang sama janga terjadi lagi.

Kekuatiran tentang bencana yang sama akan terulang ke depannya cukup besar karena puncak curah hujan diprediksi BMKG akan terjadi Februari dan  Maret.

Kita juga berharap ada kelapangan hati dan tentunya pikiran untuk Pemprov DKI yang dipimpin Anies dan pemerintah pusat untuk sehati, seiya sekata bersinergi untuk mengatasi persoalan banjir yang dapat dikatakan cukup kompleks.

Sumber Referensi :

Kompas.com, "Anies: Hanya 15 Persen Wilayah Jakarta Dilanda Banjir, Itu karena Pompa dan Curah Hujan Tak Seimbang",

CNNIndonesia.com, "Anies soal Banjir Jakarta: 85 Persen Air Bisa Dikendalikan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun