Bicara soal penanganan Banjir, Basuki sepertinya sudah malas bicara soal hal yang kurang detail , tetapi langsung ke taraf eksekusi. Selama masih berdebat soal panjang, lebar dan dalam apalagi asumsi, tentu Basuki akan malas menanggapi. Pria ini terlihat tidak suka banyak cincong.
Syukurlah, ketinggian banjir mulai surut. Artinya, sodara basodara di Jakarta yang menjadi korban banjir dapat lebih mudah dievakuasi dan berharap segera kembali di rumah masing-masing.
Di level pimpinan, beberapa lini masa memperlihatkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terlihat sedang bekerja, baik memimpin pertemuan sebelum kerja bakti tentu dengan berbagai instruksi yang inspiratif dan menyemangati.Â
Beliau juga ikut turut lapangan, mengangkat sampah dan lain-lain. Salut, sebuah contoh yang baik dari seorang pemimpin, meski beberapa pihak masih menganggapnya sebagai tindakan normatif.
Sayangnya di tengah-tengha air banjir yang mulai surut dan proses penanganan terus berjalan, silang pendapat yang belum berujung sengketa tentang pola penanganan banjir masih terus  terjadi.
Jika sebelumnya, Anies yang harus turun tangan meladeni tentang sebab musabab banjir dengan beradu argumen dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kali ini Tim Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang berani  turun tangan membela sang empu.
Seperti yang dikutip dari CNNIndonesia, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Muslim Muin menyebut Basuki  ngawur dengan konsep normalisasi untuk menanggulangi banjir.
Menurut Muslim, Basuki pernah mengatakan bahwa memperlebar sungai sebagai upaya menangkal banjir adalah sesuatu yang tidak masuk akal karena sungai juga harus diperdalam.
"Pak Menteri tuh ngawur, benar ngawur, Pak Basuki tuh ngawur. Tidak cukup diperlebar, dia juga harus diperdalam. Kalau hanya diperlebar, air dari DKI bisa masuk enggak ke kali dia kalau sedimentasi terus-menerus?" kata Muslim.
Menurut media yang sama, Muslim Muin adalah pakar Hidrodinamika ITB. Nah, sebagai informasi Hidrodinamika merupakan salah satu mata kuliah oseanografi yang merupakan lanjutan dari mekanika fluida. Suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari gerak liquid atau gerak fluida cair khususnya gerak air.