Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pelajaran dari Penyesalan Ratna Sarumpaet dan Komentarnya Soal Prabowo

26 Desember 2019   21:44 Diperbarui: 26 Desember 2019   21:53 1150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu yang dimaksudkan Ratna adalah bagaimana bisa, seseorang yang berbeda haluan menjadi lawan politik dalam konstelasi Pilpres mau turun menjadi menteri lawan politiknya.

Meski begitu, Ratna tak segan mendoakan yang terbaik dan berharap bahwa Prabowo dapat diberi kesempatan sehingga dapat mengemban tugasnya dengan baik.

"Ya kita kasih kesempatan untuk melihat apa yang diperbuat. Mudah-mudahan kebaikan untuk bangsa ini juga ya," kata Ratna.

***

"Penyesalan" Ratna dan komentarnya soal Prabowo ini memberikan pelajaran bahwa politik memang kejam, terutama bagi yang tidak siap menerima konsekuensi yang mungkin akan sulit diprediksi.

Karakter Ratna boleh dikatakan amat cepat "dibunuh" dalam peristiwa hoax, dan didalamnya, rekan,kawan atau kolega politik Ratna hampir semuanya menyalahkan dan tidak mau membela Ratna. Ratna sang pahlawan berubah cepat menjadi pecudang.

Memilih untuk berpolitik harus siap menghadapi itu semua. Dibutuhkan juga kecerdasan untuk melihat situasi, posisi, sehingga keputusan yang diambil harus sepresisi mungkin dan tidak sampai menciderai diri sendiri.

Sebagai aktivis, membela kepentingan publik adalah wajib hukumnya, tetapi sebagai politisi, membela kepentingan publik menjadi nomor dua asal kendaraan politik harus tetap berada di rel paling depan.  Batasan itu dianggap bisa dijaga, namun bagi yang tak lihai, wajahnya akan babak belur.

Soal Prabowo menjadi menteri yang dikomentari Ratna sebagai sebuah kepuursan yang tak  etis, Ratna terlihat amat lugu.

Pengalaman berpolitik kita terkesan sebagai politik yang cair. Kejutan Prabowo hanyalah satu dari berbagai kejutan yang terjadi dalam poses politik kita minimal dalam lima tahun terakhir.

PAN Amien Rais yang amat membenci Jokowi hari ini, adalah PAN yang bermanuver masuk ke pemerintahan juga sesudah pilpres 2014. Amien Rais waktu itu tidak terlalu banyak ribut seperti sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun