Harus diakui,  Indonesia di bawah McMenemy nampak seperti mendahulukan hasil daripada proses, bola lebih sulit dialirkan karena para pemain terlihat bingung dengan skema yang diajarkan oleh  McMenemy.  Sayang Luis MIlla harus pergi dengan isu keterlambatan gaji yang  dibayarkan.
DI lain pihak, Thailand sudah melambung tinggi dan serius  mempersiakan timnasnya. Penggantian pelatih ke Akira Nishino dapat menjadi salah satu langkah pasti dari Thailand yang serius ingin ke Piala Dunia 2022.
Akira Nishino adalah pelatih Jepang di Piala Dunia 2018, bahkan berhasil membawa Jepang ke babak knockuout sebelum akhirnya disingkirkan Belgia dalam pertanginan yang tak kalah seru.
Thailand mengontrak pelatih sekaliber Akira Nishino, sedangkan Indonesia, mohon maaf saja, Â melepas Luis Milla dan begerak mundur dengan mengontrak McMenemy. Maka tak heran permainan nampak tak sektraktif musim musim sebelumnya.
Dua alasann ini menguatkan saya bahwa Indonesia dalam hal ini PSSI memang tidak mau Indonesia lolos Piala Dunia.
Bagaimana mungkin mau lolos apabila jadwal kompetisi dibuat awut-awutan. Kepentingan bisnis lebih diutamakan daripada persiapan menuju Piala Dunia.
Selain itu, memilih pelatih yang asal comot  membuat timnas sepertinya tidak akan begerak kemana-mana.
Oleh karena itu, Indonesia harus berbenah, harus ada koreksi tentang persiapan menuju pertandingan-pertandinga berikutnya.
Jika pelatih harus diganti, ganti saja, sebelum terlambat. Jika tak berani, benar sudah asumsi bahwa  Indonesia memang tak serius untuk bermain di Piala Dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H