Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Pesan Lukas Enembe, Gubernur Papua, Pengagum Barack Obama

22 Agustus 2019   22:33 Diperbarui: 22 Agustus 2019   22:51 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Karena itu bukan sekali mereka sampaikan. Sudah banyak kali di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ya pasti mereka tidak terima. Selama orang Papua dihinakan, direndahkan martabatnya, itu pasti mereka ribut," kata Lukas.

Sampai di titik ini, pernyataan Gubernur Lukas Enembe, dianggap sebagai sesuatu yang memang harus terus diperjuangkan, yaitu persoalan harkat, martabat dan rasialisme. Selama hal itu tidak diseriusi maka kejadian yang sama akan terjadi lagi.

Pengagum Barack Obama

Gubernur Papua berusia 52 tahun ini adalah sosok yang memang sangat membenci rasialisme terjadi di muka bumi ini, apalagi pada anak-anaknya, sebuah hal yang dia pelajari dari sang idola, Barrack Obama.

Kekaguman Enembe pada Barack Obama terjadi jauh sebelum Presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat itu menang dalam Pemilu 2008 lalu.  Bahkan saat pelantikan Obama sebagai Presiden pada 2019 Enembe berusaha untuk hadir.

Pada hari pelantikan Presiden Obama, 20 Januari 2009 tersebut, Lukas berada di kursi nomor 15, Gedung Capitol. Barrack bersama jutaan orang yang telah berkerumun membanjiri National Mall Washington, menghadapi temperatur udara yang sangat dingin dengan suhu di bawah nol derajat Celsius, hanya untuk mengambil bagian dalam sejarah Washington.

Lukas sangat mengagumi Obama karena  perjuangannya yang sangat berani untuk mematahkan stigma rasial.

Berfokus Pada Persoalan Sebenarnya yaitu Rasisme

Ketika persoalan ini mengemuka, sayangnya berbagai isu juga bermunculan, seperti gerakan separatis dan lain sebagainya. 

Dari rekam jejak, "suara keras" Enembe nampaknya tidak mengarah ke sana, apalagi Enembe adalah gubernur yang cukup dekat dengan pemerintahan sekarang.

"Sudah berkali-kali saya nyatakan bahwa NKRI harga mati bagi kami di Papua, jadi jangan ada yang mencoba merusak tatanan yang sudah kami bangun dengan baik di tanah ini.Kami tidak berpikir untuk merdeka, tapi saat ini kami hanya fokus pada bagaimana cara mensejahterakan rakyat yang hidup di atas tanah ini." kata Gubernur Papua, Lukas Enembe lewat laman resmi pribadinya, www.gubernurlukasenembe.com. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun