Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ribut Sendiri Gara-gara Tawaran Kursi Menteri, Gerindra Mulai Goyah?

6 Juni 2019   18:09 Diperbarui: 6 Juni 2019   22:39 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Saya mengimbau pada elite BPN maupun TKN yang tidak mengetahui hal-hal yang bisa dan mungkin terjadi sebaiknya menahan diri untuk tidak memberikan komentar-komentar yang membuat suasana dan situasi tidak kondusif," ujar Waketum Gerindra Ahmad Sufmi Dasco, Kamis (6/6/2019).

Dasco terlihat geram karena banyak orang yang ikut menimpali. Kegeraman Dasco ternyata bukan saja pada kubu lawan, TKN, tetapi juga pada kawan sendiri, BPN. Gerindra terlihat mulai ribut sendiri, soal apa? Soal isu, bahwa ada tawaran beberapa kursi menteri untuk partai Gerindra.

Publik mungkin heran pada sikap Dasco, karena isu ini pertama kali dikumandangkan oleh Gerindra sendiri melalui politisi Gerindra sekaligus juru bicara BPN, Andre Rosiade. Andre mengatakan bahwa Jokowi ingin mengajak agar Gerindra dapat bergabung dengan pemerintah dengan menawarkan kursi menteri.

"Bahkan kita juga mendengar dari berbagai pihak, Pak Jokowi juga ingin mengajak Gerindra bergabung dalam pemerintahnya, dan juga menawarkan berapa kursi menteri. Itu yang pernah kita dengar, dan bahkan saya mendengar tawaran itu sendiri dari berbagai tokoh di pihak Pak Jokowi. Tapi sekali lagi itu hak mereka ingin berharap seperti apa," tutur Andre kepada wartawan, Kamis (6/6/2019).

TKN sendiri merasa apa yang dikatakan Andre itu berlebihan, bahkan terkesan gede rasa alias ge'er. TKN beralasan mana mungkin hal itu dapat dilakukan, padahal belum pernah ada pertemuan resmi dengan kubu Gerindra?

"Jangan dulu kegeeran ya, jangan geer, deh. Ketemu saja belum dengan Partai Gerindra, kok sudah merasa ditawari kursi menteri di kabinet," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily.

Soal isu tawaran kursi menteri ini, Dasco sepertinya mengiyakan bahwa hal itu memang terjadi, bahkan menganggap proses tawar menawar merupakan hal yang wajar dan biasa dalam politik  pasca Pilpres digelar.

"Tawar menawar kemudian menerima tidak menerima itu adalah hal biasa dalam proses yang terjadi setelah pilpres," ujar Dasco.

Akan tetapi mengapa Dasco geram, serta nampak khawatir isu ini akan bergulir liar kemana-mana? Banyak tafsiran yang dapat diketengahkan, tetapi salah satu hal yang patut diduga adalah Gerindra mulai goyah atau tidak sehati dalam memutuskan langkah apa yang harus diambil, pasca pilpres, ataupun sesudah keputusan MK nanti.

Mengapa demikian? Gerindra sepertinya "gelisah" akan ditinggalkan sendirian. Di dalam koalisi Adil Makmur, Gerindra dapat dikatakan sebagai penggerak sekaligus pondasi. Gerindra menjadi tonggak dimana oposisi itu seharusnya berada.

Akan tetapi hal itu menjadi tidak mudah lagi ketika kolega besar seperti PAN dan Partai Demokrat (PD) mulai bermanuver mencari celah untuk bergabung ke koalisi Jokowi, yang secara rekapitulasi KPU sudah menang dan tinggal menunggu hasil sidang MK nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun