Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Batik Bermotif Burung Phoenix untuk Ibu Ani Yudhoyono

4 Juni 2019   14:42 Diperbarui: 4 Juni 2019   14:50 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibu Ani mungkin ingin menjadi phoenix, jiwa yang ingin terus melakukan perbuatan baik, memberi nilai kemanusiaan dan berarti bagi orang lain di dalam hidupnya.

Selama hidupnya, sebagai ibu negara, Ibu Ani memang menunjukan bagaiman dirinya bisa menjadi "phoenix" yang tangguh dan hebat yang mendampingi "naga" dalam diri suaminya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ibu Ani menjadi ibu negara yang menjadi sosok dibalik SBY dengan menciptakan suasana teduh, ketenangan, intelektualitas  dalam figur kepemimpinan SBY sehingga sukses mempimpin Indonesia selama 2 periode, 2004-2014.

Lebaran tiba, batik bermotif Phoenix seharusnya dipakai oleh Ibu Ani. Jika benar-benar sembuh, namun takdir bicara lain. Ibu Ani telah dipanggil lebih dahulu oleh yang mahakuasa. Kain batik hitam itu akhrinya dipakai untuk membalut  almarhumah saat tutup usia. Kain batik yang disiapkan Ani untuk seragam lebaran keluarga.

Terkadang kehidupan seperti itu, manusia boleh merencanakan tetapi Tuhan yang menentukan.  Alangkah bahagianya jika di kesempatan hidup yang terbatas ini, kita seperti ibu Ani, melakukan tugasnya dengan smeaksimal mungkin.

Mungkin tidak segagah phoenix kepunyaan Ibu Ani, tetapi panggilan memberi kebaikan, menebar nilai kemanusiaan semoga tetap menjadi tujuan hidup kita.

Referensi :

Detik.com (03/06/2019), Annisa Ungkap Kain Batik Pesanan Ani Yudhoyono

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun