Ratna sudah sedikil lagi akan divonis, berkelam lebih lama di balik jeruji. Kasihan, karena tidak banyak aktivitis wanita berusia lebih dari paruh baya yang bersemangat seperti dirinya.
Saat di persidangan, Ratna mengatakan sesuatu yang menarik. Ratna menyebutnya sebagai public figure, aktivis dan tidak mau disamakan dengan pejabat publik.
"Saya minta maaf Yang Mulia, bikin banyak tersendat tadi, karena saya kurang konsisten, di awal gagap-gagap, saya juga ingin dicatat bahwa saya ini jangan disamakan pejabat publik dengan public figure, saya bukan pejabat publik, saya aktivis yang terkenal karena pekerjaannya," kata Ratna, di PN Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Selasa (14/5/2019).
Ratna mengatakan sebagai public figure dia boleh berbohong, namun jika dirinya seorang pejabat publik maka tidak boleh berbohong. Entah logika apa yang dipakai oleh Ratna dengan pernyataannya tersebut.
Akan tetapi, Ratna seperti sadar bahwa sebagai public figure, apa yang diperbuatnya akan menjadi sorotan, gerak gerik, ucapan dan pastinya perilaku bermedsos. Di lain sisi seorang public figure juga manusia biasa, mempunyai kemauan, kehendak dan pilihan politik. Jika tidak mampu dijaga, maka akan berdampak negatif.
Kembali ke Glenn. Penyanyi asal ambon ini sepertinya baru sadar hal tersebut sesudah memosting di Insta, menghapusnya adalah bentuk kesadaran yang muncul meski bisa dikatakan terlambat.
Sahabat musisi Tompi ini, memiliki perspektif politik dan hendak berposisi, itu tidak menjadi persoalan, persoalannya tidak semua hal tentang itu perlu diumbar ke publik, tindakan Glenn bisa dianggap tidak tepat dan akan amat mudah digiring sesuai keinginan penggiring. Jika tidak berhati-hati, Glenn akan terjebak di dalam gelembung ini.
Untuk menjaga posisinya, Glenn terlihat bersikap cerdik. Â Tidak mau mengomentari para haters, kemarin, Â Glenn memosting sebuah kegiatan saat dirinya ketika dirinya diundang mendengarkan tausiah Quraish Shihab oleh Najwa Shihab dalam sebuah acara. Penyanyi ini pun bercerita soal kesan-kesannya usai mendengar tausiah yang disampaikan sang ulama. Â
"'Kemanusiaan mendahului keAgamaan.., kita bisa berbeda pendapat namun hendaknya bersama-sama mengejar kebaikan dalam kemanusiaan'. Quraish Shihab. Saya tertegun mendengar tausyiah beliau yang begitu dalam makna dan pengetahuan serta penting untuk direnungkan," tulisnya dalam postingan di Instagram.
Postingan positif, paling tidak membuat pendukung Prabowo menjadi kembali sedikit terpesona, dan menurunkan tempo emosi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H