Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Andi Arief "Berulah" Lagi, Sampai Kapan Koalisi Prabowo Berkata Masih Tetap Solid?

12 Mei 2019   20:51 Diperbarui: 12 Mei 2019   21:04 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koalisi Prabowo I Gambar : Tribun

Berulangkali Koalisi BPN Prabowo-Sandi  yang secara nyata terlihat gaduh, ribut di dalam kongsi, harus juga berulang kali juga mengatakan tetap solid. Ada Apa Sebenarnya?

Pertemuan para sekjen partai pendukung Prabowo-Sandi yang dilakukan kemarin sedikit menurunkan tensi polemik soal 62 persen, "setan gundul" yang dikatakan oleh Andi Arief. Pertemuan para sekjen tersebut juga seperti ingin memberi tanda bahwa koalisi masih solid.

Baru sehari, hari ini, terjadi gaduh lagi. Dua orang politisi Demokrat sekaligus mengeluarkan pernyataan yang berpotensi kembali membuat jurang pemisah bertambah lebar.

Pertama, aktor yang sama, Andi Arief kembali berkicau melalui twitter. "AHY penuhi undangan Jokowi itu hak AHY. Protes Demokrat atas 62 persen itu untuk merasionalkan koalisi adil makmur," tulis Andi Arief di Twitter-nya, Minggu (12/5/2019).

Selain menyatakan bahwa Demokrat adalah partai yang akan tetap konsisten melakukan hal yang benar, Andi Arief menyinggung beberapa partai yang dianggap menggunakan Buzzer untuk kepentingan meraih suara.

"Buat para kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk terus berjuang dengan cara yang benar," ungkap Andi. "Partai kita tetap dipercaya rakyat meski ada dua partai yang membayar para buzzer untuk menenggelamkan dengan segala cara. Satu partai lolos PT, satunya malah gagal," tambah Andi.

Partai mana yang dimaksud Andi? Apakah partai di dalam koalisi Prabowo atau di luar koalisi? Pernyataan ini tentu akan mengundang reaksi, kita tunggu saja.

Kedua, Jansen Sitandaon. Ketua DPP Partai Demokrat ini mengatakan bahwa bergabung dengan koalisi untuk mendukung Prabowo membuat suara Demokrat turun.

"Kami 7 bulan ini sudah membuktikan serius kok memenangkan Prabowo. Bahkan karena dukung Prabowo ini suara partai kami turun. Caleg seperti saya ini tidak dipilih karena politik identitas," ujar Jansen kepada wartawan, Sabtu (11/5).

Pernyataan Jansen ini dikatakannya untuk merespon ucapan Waktum Gerindra, Arif Puyuono yang mengatakan bahwa Demokrat disebut tak berkontribusi menaikkan suara pasangan nomor urut 02 itu.

***

Beberapa petinggi partai terus memberikan pernyataan bahwa koalisi Prabowo tetap solid, namun konflik internal terus terjadi bahkan menjadi sulit dikendalikan.

Mengatakan bahwa koalisi Prabowo tetap solid, namun pernyataan kontradiktif terus terjadi seperti sebuah hal yang bertentangan.

Di lain sisi, mengatakan bahwa pernyataan Arief Puyuono, Andi Arief dan Jansen Sitandaon hanya sebagai pernyataan pribadi tidak membantu untuk bisa menghalangi pandangan publik, bahwasanya koalisi Prabowo memang benar sedang oleng.

Beberapa pengamat mengatakan bahwa ini memang akan terus terjadi ketika partai yang menaungi atau koalisi, tidak memberikan hukuman kepada para elit "tukang gaduh" ini. Mengatakan bahwa pernyataan mereka sebagai pernyataan pribadi tanpa tindakan menghukum, akan membuat tidak ada yang akan berubah dari sisi normatif.

Ketidakberanian BPN Prabowo mengurus para elit ini membuat publik bertanya-tanya, ada apa apa sebenarnya? Ketakutan apa yang membuat, para elit pembuat "gaduh" ini terus mengeluarkan pernyataan yang kontroversial tanpa terlihat adanya pencegahan?

Patut diduga, bahwa tindakan mendepak partai, menghukum elit, dirasa bukanlah tindakan yang tepat bagi BPN Prabowo ketika koalisi masih ada di dalam koridor  perjuangan untuk memenangkan Prabowo. Salah bereaksi, koalisi goyah dan perjuangan akan terganggu.

Di sisi lain, mungkin saja partai pendukung yang ingin hengkang "sengaja" menggunakan para tukang gaduh untuk segera mendapatkan alasan untuk keluar dari koalisi. Sebaliknya, koalisi memang terus memanas-manasi agar yang dianggap tidak loyal, bisa keluar sendiri.

Entahlah, kita tunggu saja sampai kapan hal ini terus terjadi, dan ada apa sebenarnya di balik semuanya ini.

Sumber :

1. Detik.com, Elit PD : Dukung Prabowo Buat Suara Partai Turun Karena Politik Identitas

2. Detik.com,Tegaskan Sikap PD, Andi Arief "Sentil" 2 Parpol Pembayar Buzzer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun