Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sepucuk Surat dari Ahmad Dhani

6 Mei 2019   11:32 Diperbarui: 6 Mei 2019   11:38 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hingga akhirnya saya di penjara tanpa sebab hingga akhirnya saya tidak punya kesempatan untuk kampanye bahkan sekalipun," tulis Dhani.

Jika kita harus de javu ke masa lalu, kita ingat betul apa yang dikatakan Dhani saat memutuskan menjadi caleg, dalam sebuah wawancara, Dhani mengatakan bahwa Fadli Zon lah yang meyakinkan dirinya untuk berani maju.

"Sebenarnya saya juga enggak mau, karena ingin fokus di partai dulu. Tapi, menurut Fadli Zon, dalam politik saya harus nyaleg untuk punya jabatan," ujar Dhani, Juli tahun lalu.

Bahkan walau sedang menjalani proses tuntutan, Dhani tetap percaya diri bahwa dirinya akan tetap terpilih nanti.

Saat itu Dhani bahkan mengaku sudah tidak memerlukan pembekalan. Ia juga tidak perlu melakukan sosialisasi lagi di daerah pemilihannya.

"Enggak perlu, bekalnya sudah banyak saya," ujar Dhani saat dijumpai di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Ampera Raya, Senin (17/9/2018).

Akan tetapi rencana Dhani tinggalah rencana. Semuanya tidak berjalan sesuai dengan keinginannya. Dhani masuk penjara dan gagal menjadi anggota dewan.

Ada sebuah harapan mulia dari Dhani di tengah kondisi buruk yang menimpanya. Dhani berharap bisa segera merampungkan kasus hukumnya dan akhirnya bisa melaksanakan ibadah puasa hingga lebaran bersama anak istrinya.

Ibadah puasa sudah mulai, namun kasus Dhani belum rampung, sepucut surat ditulisnya. Sepucuk surat Dhani ini sepertinya lebih berharga dari album musik kepunyaannya.

Semoga Dhani dapat berkumpul bersama keluarganya saat lebaran nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun