Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Analisis

BPN Prabowo, Tolonglah Jangan Melakukan Blunder Lagi

3 Mei 2019   19:13 Diperbarui: 3 Mei 2019   19:51 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BPN mengatakan proses pemilu berlangsung dengan penuh kecurangan, sehingga seperti akan melegalkan tindakan di luar konstitusi. Padahal pada awalnya mengatakan akan taat konstitusi, ada sesuatu yang seperti dibolak-balik.

Terakhir, dalam konteks yang sama, meskipun proses perhitungan belum selesai, tetapi muncul rekomendasi-rekomendasi untuk mendiskualifikasi pasangan 01, atas dasar apa? Belum selesai tapi sudah ada wacana diskualifikasi. Bingung sendiri.

Kedua, ini yang paling aktual. Mengusulkan, jika perlu pembongkaran makam petugas pemilu yang telah meninggal, untuk dilakukan autopsi untuk memastika kira-kira penyebab apa yang menyebabkan meninggalnya.

BPN mencurigai ada sesuatu di balik kematian ratusan orang, yang sebenarnya sudah disebut sebagai "pahlawan pemilu".

Simak kata Fadli Zon, tentang usulan ini, dilansir dari Detik.com.

"Saya kira Itu (banyak petugas KPPS meninggal) juga salah satu hal yang sangat aneh. Kenapa kok banyak petugas yang meninggal di dalam proses ini? Apa betul karena kelelahan? Atau ada faktor-faktor lain? Atau ada tekanan? Atau ada yang lain? Ya karena ini berseliweran juga informasi di masyarakat," ujar Fadli di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/3019).

Perkataan rekan Fadli di BPN, Mustofa Nahrawardaya sedikit lebih detail. "Kami mengusulkan kemarin kalau dipandang perlu maka seluruh jenazah yang meninggal misterius karena kami tidak mendengar secara detail penyebabnya apa secara medis, maka jika perlu semua jenazah itu dibongkar untuk dilakukan autopsi. Supaya tidak ada kecurigaan di antara masyarakat," kata Mustofa di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).

Tekanan apa yang dimaksud Fadli?, semisterius apa yang dimaksud Mustofa?, kecurigaan di masyarakat yang mana yang dimaksud BPN? Jika kita membuka hati dan kembali melihat berita beberapa orang petugas KPPS yang meninggal, maka kita pasti sedih.

Terpapar dengan jelas dan detail bagaimana mereka meninggal, berapa jam mereka bekerja, riwayat sakit mereka namun mereka tidak mau berhenti bertugas, membuat mereka layak disebut "pahlawan".

Sampai-sampai, Walikota Surabaya, Ibu Risma tergerak hatinya untuk memberikan bantuan pendidikan dan pekerjaan terhadap anak dari alm. Badrul Munir. Lalu apa yang dilakukan BPN, mencurigai ada sesuatu yang tidak wajar, bukankah akan lebih melukai keluarga yang ditinggalkan?

Sekali lagi, BPN telah melakukan kesalahan ceroboh yang kembali merugikan perjuangan mereka sendiri. Apakah dengan melakukan ini, BPN akan mendapat kepercayaan masyarakat, saya agak kurang yakin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun