Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Cara Asyik Menikmati Leg Kedua Perempat Final Liga Champions

16 April 2019   05:35 Diperbarui: 16 April 2019   12:22 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelang Leg Kedua Perempat FInal Liga Champions (Sbr Gambar : AS English)

Jose Mourinho mengatakan bahwa dari hasil leg pertama perempat final Liga Champions, maka Barcelona dan Juventus lah yang berpeluang paling besar untuk lolos ke babak semifinal Liga Champions. Barcelona unggul 1-0 di kandang Manchester United dan Juventus menahan Ajax Amsterdam 1-1 di Johan Cruff Arena.

The Special One yang sedang menganggur itu seperti hendak mengatakan bahwa Messi Cs akan terlalu tangguh bagi MU jika bermain Camp Nou dan Ajax tak cukup berpengalaman untuk menahan tekanan Cristiano Ronaldo di J Stadium. Bagaimana dengan Tottenham Hotspurs dan Liverpool yang notabene unggul di kandang sendiri saat bermain di leg pertama?

Untuk laga City- Hotspurs, meski ketinggalan 0-1, Mou sepertinya masih memberi rasa hormat kepada Joseph Guardiola sebagai pelatih Manchester City. Rivalitas hebat mereka saat masih melatih di Spanyol, seperti memberi tanda bahwa Pep masih bisa lolos saat gantian bermain di Etihad.

Sedikit mengherankan jika Mou tidak memihak Liverpool yang sudah unggul 2-0 di Anfield atas Porto. Ah, maklum saja sebagian jiwa Mou masih ada bersama FC Porto, klub Eropa yang membuat namanya melambung di Eropa saat menjuarai Liga Champions pada tahun 2004.

Saat itu, Porto yang diperkuat Deco dan Ricardo Carvalho mampu menjungkalkan AS Monaco yang diperkuat Fernando Morientes, Patrice Evra dan dilatih pelatih muda saat itu, Didier Deschamps.

Di partai final yang dilangsungkan di AufSchalke, Jerman,  Porto menang dengan skor telak 3-0, melalui gol dari Deco, Carlos Alberto dan Alenichev.

Pertemuan di laga final yang sarat kejutan dan tak terduga karena dalam perjalanannya di fase knock out, kedua tim ini menjungkalkan para raksasa seperti Real Madrid yang diperkuat Zinedine Zidane, Manchester United, dan Chelsea yang lebih diunggulkan saat itu.

Mengapa saya harus sedikit mengungkit sejarah? Karena melalui inilah kita bisa menikmati leg kedua perempatfinal Liga Champions. Kemungkinan-kemungkinan terjadinya kejutan bisa saja akan terjadi.

Klub yang tidak diprediksi sebelumnya, seperti Ajax bisa saja menjungkalkan Juventus di Turin, sesuatu yang bukan mustahil karena mereka mampu melakukan hal hebat saat mengalahkan juara bertahan, Real Madrid, 4-1 di Santiago Bernabeau, setelah sempat kalah di leg pertama dikandang sendiri, 1-2.

Permainan atraktif anak-anak muda ini dengan motor Frankie De Jong mampu menghibur serta menjadi alternatif kenikmatan penikmat sepak bola yang berharap kejutan kembali lahir dari Liga Champions musim ini.

Juventus memang tangguh dan berpengalaman, namun cederanya Giorgio Chiellini dan Mario Mandzukic membuat laga di Turin tidak akan sama seperti mereka berhasil menggasak Atletico Madrid di babak sebelumnya. Artinya masih ada kesempatan bagi Ajax, namun dengan satu catatan atau syarat penting  yakni Ajax perlu berdoa agar Chrstiano Ronaldo tidak sedang on fire. Pria ini seorang pembeda.

Selain Ajax, meski peluangnya lebih kecil, FC Porto bisa melakukan apa saja di Estadio Dragao, stadion angker di tengah kota Porto. Marjin dua gol bukan jaminan untuk melaju mulus bagi Liverpool, 90 menit waktu yang terlalu cukup, apalagi jika Porto mampu mencetak gol lebih cepat dan lebih dahulu.

Nostalgia 2004 bisa menjadi energi penyemangat bagi Hector Herrera dan rekan-rekan, meski harus diakui, Sadio Mane, Mo Salah dan Firmino semakin mendekati musim terlihat semakin panas dan ganas. Kejutan masih bisa terjadi.

Tottenham Hotspurs akan menghadapi batu terjal di Etihad Stadium. Tampil tanpa Harry Kane, Spurs harus mampu bertahan dan mencuri gol saat ada kesempatan. Itulah yang dilakukan pelatih mereka, Mauricio Pocchetino di laga pertama.

Pocchetino mirip pelatih Italia memang fasih dalam bertahan, namun bermain di Etihad, gelombang serangan akan terlalu tinggi dan keas untuk ditahan. Raheem Sterling sedang on fire, dan rasanya inilah kesempatan terbaik bagi skuad biru Manchester untuk melaju lebih jauh.

Salah satu yang dapat mengganjal City hanyalah diri mereka. Masih bermain hampir di semua kompetisi membuat City bisa kelelahan secara fisik. Inilah yang bisa dimanfaatkan oleh para pemain Spurs. Jika itu terjadi, Spurs dapat melaju ke semifinal.

Untuk Barcelona, kata kuncinya jangan terlalu jumawa seperti PSG yang mampu mengalahkan MU di leg pertama di Old Trafford dan lupa diri di Paris dan akhirnya dikalahkan dengan cara yang menyakitkan. DI Camp Nou hal serupa dapat terjadi.

Pelatih MU, Solskjaer terbukti adalah pelatih yang mampu memotivasi pemain MU untuk bangkit dari kondisi tertekan atau berada dalam kondisi tidak nyaman. Paul Pogba cs dipastikan akan tampil agresif dan efektif di Camp Nou. Berbahaya.

Oleh karena itu Barcelona harus tampil maksimal, tidak memberikan ruang yang bebas bagi MU seperti PSG di Paris. Namun perlu disadari, Barcelona jelas berbeda dengan PSG. Bukan saja soal pengalaman, tetapi faktor Lionel Messi selalu menjadi pembeda. Jika Messi bergerak bebas seperti biasa, MU harus menahan keinginan untuk melaju lebih jauh.

Ideal para pengamat bola, Juventus akan bertemu Manchester City dan  Barcelona akan bertemu Liverpool di laga semifinal. Namun bisa saja, Ajax akan bertemu Tottenham Hotspurs dan Manchester United berjumpa FC Porto.

Jika anda bukan fans fanatik klub-klub besar tersebut, dan penikmat kejutan,  harapan akan terjadinya kejuatan akan menjadi cara asyik untuk menyaksikan laga perempat final Liga Champions yang akan berlangsung Rabu (17 April 2019) dan Kamis (18 April 2019) pukul 02.00 WIB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun