Bisakah ini adalah hasil dari investigasi yang dilakukan Khrisna selama ini bersama Satgas?
Saya pikir iya. Khrisna mendapati bahwa faktor wasit adalah sesuatu yang vital untuk menjaga agar sepak bola berjalan dengan fair.
Misal, soal penunjukan tuan rumah yang ikut melakukan pembayaran pada wasit, atau gaji wasit sudah sering dibicarakan sebagai sumber masalah, atau sering terlambat dibayarkan sehingga banyak wasit yang mungkin menarik diri untuk melakukannya dan diganti oleh wasit yang tidak berkualitas, dan persoalan lainnya.
Clue yang dituliskan Khrisna secara tidak langsung juga seperti ingin memberi arah kepada Komisi AdHoc PSSI yang bertugas melakukan secara internal untuk begerak lebih dahulu ke arah mana. Soal wasit. Penyelidikan Satgas sepertinya lebih banyak mencium aroma berbau busuk dari arah ke sana.
Ketiga, desakan terhadap pengurus PSSI. "Kalau Anda tidak mau mundur, setidaknya Anda memperbaiki dari dalam sebagaimana harapan Anda. Kadang cinta terlalu besar itu bisa melukai." tulis Khrisna, lugas, tujuannya terhadap pengurus PSSI.
Krishna menyadari sebuah hal penting bahwa Satgas memang dapat menangkapi pengurus PSSI yang terlibat, tetapi tidak berkuasa memaksa semau pengurus PSSI untuk ramai-ramai mundur.
Karena itu, Khrisna ingin mendesak agar pengurus agar segera melakukan pembenahan, perbaikan dari dalam.
Bagaimana jika tidak ada perubahan? Saya rasa Khrisna telah memberi petunjuk untuk apa yang akan dilakukannya terhadap pengurus. Terlihat seperti himbauan dengan sedikit ancaman.
"Jangan rubah cinta kami jadi benci. Semoga dipahami bahwa ketika kami bertindak bukan karena benci kami. Tetapi karena kecintaan kami terlalu dalam kepada sepakbola Indonesia. Dari kami yang cinta sepak bola Indonesia," ujar Krishna Murti.Â
Sebenarnya surat ini belum membuat saya terkejut karena saya sendiri menunggu janji Khrisna saat berdialog dengan pecinta bola yang difasilitasi Najwa Shihab.
Di sana, Khrisna mengatakan akan ada Ikan Kakap atau besar yang akan diciduk atau ditangkap oleh Satgas.