Saat melawan Agut, Tsitsipas berani menantang Agut untuk bermain reli, padahal kelebihan itu biasanya ciri para petenis Spanyol. Tsitsipas tidak gentar. Tsitsipas menunggu, bola kembalian mulai melemah dari Agut lalu menyergap di depan net. Seperti Singa.
Di semifinal yang akan berlangsung besok waktu Indonesia, Tsitsipas akan menghadapai legenda lain, Rafael Nadal. Kedua pemain telah dua kali bertemu di tahun 2018, dan dua laga itu terjadi di babak final. Nadal berhasil memenangkan keduanya.
Di ATP Canada di lapangan keras, Nadal menang 6-2, 7-6, sedangkan di lapangan tanah liat, ATP Barcelona, Nadal melumat Tsitsipas, 6-2, 6-1. Dua kekalahan itu tentu membuat motivasi Tsitsipas menjadi berlipat ganda, sekaligus berkeinginan untuk membalas dendamnya.
Meski akan berjalan tidak mudah, kesempatan itu tetap ada. Jika menang, cerita dongeng Tsitsipas akan menjadi lebih sempurna, jika kalahpun, dongeng ini masih sedap untuk dinikmati para pecinta tenis dunia.Â
Luar biasa Stefanos Tsitsipas!
Referensi :Â 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H