Tampak belum berhenti, dengan torehan berbagai prestasi, di akhir tahun, Tsitsipas menembus 20 ATP. Tsitsipas menjadi petenis termuda di usia 20 tahun yang mampu menembus daftar rangking petenis elit tersebut. Dari Yunani!
Di Australia Open, sinar Tsitsipas semakin berkilau, hingga akhirnya berhasil melangkah ke semifinal. Tsitsipas menjadi semifinalis termuda di Melbourne Park sejak petenis AS Andy Roddick, yang saat itu juga berusia 20 tahun di turnamen 2003.
Selain itu, dia juga menjadi petenis putra termuda yang berhasil lolos ke semifinal sebuah turnamen Grand Slam sejak 12 tahun terakhir. Sebelumnya, rekor itu dipegang Novak Djokovic yang lolos ke semifinal US Open 2007.
***
Bukanlah hal yang mudah bagi Tsitsipas  sampai di titik ini. Ini juga jelas bukan soal keberuntungan semata, tetapi soal kemampuan teknis yang telah dimilikinya.
Beberapa pengamat mengakui bahwa Tsitsipas memang memiliki kemampuan yang lengkap. Forehand-nya keras, sedangkan yang istimewa adalah kemampuan backhandnya dengan menggunakan hanya satu tangan.
Hal tersebut membuat, gaya bermainnya sangat mirip dengan idolanya, Roger Federer. Jangan heran karena Tsitsipas mengaku sudah menonton dan mempelajari gaya bermain Federer melalui youtube saat masih berusia enam tahun.
Pelatih Tsitsipas asal Perancis, Patrick Mouratoglou yang juga pelatih Serena Williams juga tak segan memuji anak asuhnya, bukan saja kemampuan tekniknya tetapi juga etos berlatihnya.
"Hal yang khususnya saya sukai dari dirinya adalah fakta bahwa ia begitu fokus dengan hal yang ia lakukan," ungkap Mouratoglou.
"Ia seperti singa yang fokus dengan mangsa yang akan diserang dan bersamaan dengan itu, ia mempersiapkan diri untuk mengambil bolanya lebih awal serta maju ke area net." tambah Mouratoglou, pemilik Mouratoglou Academy yang terkenal di Nice, Prancis.
Itulah Tsitsipas. Saat bertarung melawan Federer, Tsitsipas begitu fokus dan tidak kehilangan konsentrasi meski Rod Laver Arena berulang kali menyoraki Federer dan sebaliknya terkesan diam saat Tsitsipas mendapatkan angka. Tsitsipas tetap tidak terpengaruh, meski drama di sesi tie break selalu menguras emosi.