Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bima Sakti yang Masih Kurang Berani

10 November 2018   10:09 Diperbarui: 14 November 2018   09:20 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di situasi seperti ini kualitas dan kapasitas dari Bima Sakti mendapat tantangan sebenarnya. Pecinta timnas berharap dalam situasi buntu seperti itu, perlu perubahan langkah taktis dan berani dari Bima Sakti, seperti yang biasa dilakukan oleh Luis Milla. Akan tetapi hal itu urung terjadi.

Bima hanya melakukan hal-hal yang sudah pakem dalam logika sepak bola. Pemain yang tidak tampil baik, diganti dengan pemain yang serupa tanpa perubahan taktik. Contohnya, saat Irfan Jaya tidak tampil baik, maka Bima memasukan Riko Simanjuntak. Begitupun saat Lilipaly kelelahan dan tidak tampil prima, Septian Maulana yang dimasukan.

Di pinggir lapangan, Bima hanya bisa  berjalan ke kiri dan ke kanan dengan wajah tak tenang. Mungkin sedang kebingungan dengan situasi yang dihadapi.

Meski masih sempat memberikan instruksi, namun yang dilakukan Bima belum memberikan solusi yang tepat. Tidak ada perubahan taktikal, Bima masih  kurang berani dan pemain seperti menunggu waktu untuk kalah dan menjadi frustrasi dan emosional.

Sebenarnya masih amat mungkin bagi Bima mengganti formasi menjadi 4-4-2 dengan harapan untuk menciptakan ruang yang lebih luas di lini tengah  dengan memasukan tambahan gelandang seperti Hargianto atau Bayu Pradana.

Taktik ini pernah digunakan Milla dengan tujuan memberikan ruang lebih untuk Evan Dimas. Evan Dimas tak perlu terlalu jauh dari lini depan seperti pertandingan tadi malam, sekaligus kembali mendominasi lini tengah. Tapi lagi-lagi Bima masih kurang berani melakukannya.

Dalam konfrensi pers, Bima terlihat masih belum menyentuh persoalan taktikal ini. Bima masih lebih sibuk menyalahkan beberapa pemain yang terlihat emosional di lapangan dan memuji Singapura yang tampil mengejutkannya dengan penampilan yang lebih agresif dan berani.

Melawan Timor Leste pada 13 November nanti, kita berharap Bima dapat lebih berani, apalagi jika timnas menghadapi situasi seperti saat melawan Singapura. Bima dapat mengganti strategi dan bukan sekedar mengganti pemain.

Tidak ada lagi pertandingan yang akan mudah bagi timnas sesudah kekalahan ini. Selain itu, Bima juga harus pintar untuk membangkitkan motivasi para pemain setelah kekalahan melawan Singapura.  

Miris juga melihat rating para pemain Indonesia menurut Fox Sport Asia. Pilar seperti Stefano Lilipaly dan Zulfiandi mendapat nilai empat, bahkan Irfan Jaya dan Putu Gede mendapat nilai tiga. Artinya pekerjaan rumah Bima juga bukan sekedar soal taktik tetapi juga soal mental para pemain.

Bima akan terus dikejar waktu untuk membenahi beberapa hal ini. Kekalahan ini membuat kerinduan akan sentuhan Luis Milla kembali menggema. Akan tetapi, rasanya kita masih harus memberikan sedikit waktu untuk Bima membuktikan kepantasannya. Minimal hingga Piala AFF selesai digelar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun