***
Jika harus memberi catatan atas kunci kemenangan Jepang atas Timnas kita, maka saya pikir ada tiga hal yang dapat dipelajari. Kesabaran, kedisiplinan dan kecerdasan.
Tim asuhan Masanaga Kageyama ini bisa mengatur ritme dan tidak terkesan buru-buru atau panik saat Indonesia menerapkan strategi bertahan yang amat efektif. Kesabaran membuka ruang---mayoritas dari kanan, membuat perlahan-lahan ruang mulai terbuka. Gol pertama Jepang yang dicetak Higashi Shunki dari tendangan jarak jauh juga jika kita perhatikan lebih jeli terjadi karena perpindahan bola dari kanan ke kiri pertahanan kita. Dari ruang penuh rapat pemain kita, ke ruang kosong.
Saat Indonesia mulai mencari kesempatan untuk menyamakan kedudukan dengan lebih berani menyerang dan mendominasi pertandingan, Jepang tampil lebih rapi dalam bertahan. Dipimpin bek tengah tangguh, Daiki Hashioka, Jepang berusaha menutup setiap sayap dan lini yang hendak digunakan oleh Indonesia untuk menyerang. Tidak banyak peluang bagi Indonesia tercipta karena kedisiplinan para pemain Jepang ini.
Kecerdasan Jepang dalam mengatur permainan adalah salah satu hal lain  yang terlihat di lapangan. Jepang terlihat "biasa-biasa" saja dalam pertandingan di lapangan tetapi sangat mematikan ketika membuka serangan atau mendapatkan peluang.  Mereka seperti samurai yang membunuh dalam sepi.Â
Kecerdasan mematikan yang sepertinya timbul karena kematangan pemain dan pengalaman. Saya percaya Indonesia akan sampai di level ini, meski membutuhkan sedikit lagi waktu.
Di dalam hal yang buruk sekalipun tetap ada hal baik di dalamnya. Apresiasi tetap perlu diberikan kepada perjuangan Timnas kita . Ada beberapa hal yang saya lihat terus meningkat dalam penampilan Timnas U-19 kali ini yaitu Kolektivitas, Kepercayaan diri dan Semangat juang.
Pemain Timnas U-19 sudah mulai terbiasa untuk tampil sebagai sebuah tim. Tak ada pemain yang terlihat menonjol sendiri, tetapi saling menopang dan semakin padu satu dengan yang lain. Kemampuan coach Indra Sjafrie yang terkenal membangun tim dengan bermodalkan semangat kolektivitas lagi-lagi terbukti berhasil kali ini. Jika tim ini terus dipertahankan, maka saya percaya mereka akan semakin hebat ke depannya.
Pemain juga tampak percaya diri meski berhadapan dengan unggulan utama seperti Jepang. Tak ada keraguan, ketakutan yangmenhasilkan kepanikan kala berhadapan dengan pemain-pemain Jepang yang sudah teruji di Liga teratas di negeri sakura, Liga J.Â
Kepercayaan diri pemain kita dipercaya tumbuh karena mental pemain yang sudah terbentuk dengan baik. Ini berarti, kita boleh optimis Timnas senior atau Timnas U-23 kita sudah mempunyai generasi penerus yang hebat. Tetapi dengan catatan, Â jika pemain-pemain ini dapat dijaga dengan baik oleh PSSI dan klub.
Terakhir, semangat juang. Melihat mereka terus berlari dan berjuang sampai 90 menit berakhir di tengah derasnya hujan, menandakan bahwa mereka adalah pejuang. Di luar kekalahan yang diterima, mereka sudah memberikan yang terbaik bagi tim ini dengan apa yang mereka punya. Tanpa Egy Vikri yang cedera, mereka tetap dapat tampil hebat karena daya juang yang luar biasa ini.